DARK FANFICTION

[FF] Ocean Fifteen (Chapter 8)










Title :: Ocean Fifteen
Lenght :: Chapter
Author :: Kim Soo Jin (Sansan Kurai)
Main Cast :: All Super Junior member + Zhoumi and Henry
Other Cast :: DBSK and JYJ + other
Genre :: Action, Hurt, Crime, Comedy
Rating :: I think this is general
Disclaimer :: ide cerita author dapet waktu author nonton film Ocean 13 sama Ocean 11. ^^~ Tapi selebihnya adalah imajinasi author..



Don't take my Fanfiction without FULL CREDIT to my Account, Don't copy my Fanfiction without my PERMISSION, Don't PLAGIAT my Fanficton. I HATE PEOPLE WHO JUST PLAGIAT !






-------------------------------------------------------------------------------------------------






Last chapter....







“Aku akan mempercepat ini sampai jam 18.43, jam saat ini.”

Kyuhyun menggerakkan mousenya dan rekaman itu bergerak cepat dan behenti saat rekaman itu berakhir di jam 18.43.

“Tak ada lagi yang melewati lorong itu,” ucap Donghae memecah keheningan. “Apanya yang aneh?”

“Itu yang aneh,” ujar Sungmin.

“Tak ada yang melewati lorong itu lagi,” kata Kangin. “Itu berarti orang yang tadi lewat tidak kembali lagi, entah ke mana dia dan berapa lama dia berada di tempat itu, kita belum mengetahuinya. Bagaimana pendapatmu Leeteuk-ssi?”





//////////////////// FF O.F Chapter 8 ////////////////////






Leeteuk diam saja mendengar pertanyaan Kangin. Dia terus menatap layar LCD yang menampilkan lorong gelap ruang bawah tanah. Dia terus berfikir, memikirkan semuanya dengan cepat.

“Siwon-ssi, Shindong-ssi, siapkan alat-alat kalian,” perintah Leeteuk.

“Baik!”

Siwon dan Shindong segera menyingkir.

“Kalian juga bersiaplah, waktu kita tinggal 3 hari lagi, 3 hari ini akan kita gunakan untuk mencoba alat Siwon-ssi dan Shindong-ssi, dan kita akan melakukannya di sana.” Leeteuk menunjuk tepat kearah lorong gelap yang sedang ditampilkan di LCD.

“Kita tak jadi memakai tempat yang sudah aku dan Ryeowook buat?” tanya Sungmin kecewa.

“Kita akan memakainya nanti di hari terakhir,” jawab Leeteuk. “Bersiaplah kalian.”

Mereka semua pun pergi. Leeteuk duduk di tempat di mana Kyuhyun tadi duduk. Dia mengetikkan sesuatu di keyboardnya dan sesaat kemudian, layar LCD menampilkan history hall.

“Ke mana pun kau bersembunyi, aku akan menemukanmu,” tekad Leeteuk. “Aku tak akan mengijinkan siapapun mendahuluiku mendapatkan Koh-i-Noor.”

Tiba-tiba ponsel Leeteuk berdering dan dia langsung mengambilnya dari saku celana.

“Yoboseyo?” sapa Leeteuk.

“Hyung, bagaimana Eunhyuk?”

“Gwenchana Yesung, dia baik-baik saja, aku sudah membawanya kembali.” Terdengar helaan nafas lega dari seberang.

“Hyung tidak apa-apa, kan? Tidak terluka?”

“Hanya terserempet peluru, tapi aku baik-baik saja,” ucap Leeteuk.

“Ahh, baguslah, aku tidak perlu khawatir kalau begitu.”

“Yesung,” panggil Leeteuk.

“Ne hyung?”

“Di mana kau letakkan obat penawar racunmu itu?”

“Wae hyung? Apa racunnya bereaksi lagi?” tanya Yesung. Dari suaranya ia terdengar sangat khawatir.

“Hmm. Begitulah, tadi dadaku sempat sakit. Aku tak tahu itu karena racun itu atau bukan. Tapi aku hanya ingin berjaga-jaga saja.”

“Obatnya ada di kotak obat yang ada di dapur hyung. Aku meletakkannya di sana.”

“Baiklah, gomawo Yesung-i.”

“Hyung, jangan lakukan hal yang tidak-tidak selama aku tak ada di sisimu, mengerti?”

“Kau pikir aku anak kecil yang perlu pengawasan?”

“Hyung, kali ini aku serius. Aku tak ingin..”

“Ne ne ne, aku mengerti Yesung. Sudah, kau tak usah menceramahiku lagi.”

“Hyung, kami sudah siap,” ucap Eunhyuk.

“Ohh, baiklah. Kita berangkat sekarang.”

“Mau ke mana hyung?”

“Kami akan ke Teddy Bear Museum.”

“Kalian semua?”

“Ne, kami perlu mempelajari semuanya.”

“Lalu tempat yang Sungmin-ssi serta Ryeowook-ssi buat tidak kau gunakan?”

“Aku akan menggunakannya nanti. Tenang saja.”

“Punya rencana apa lagi kau hyung?”

“Hahaha, liat saja nanti. Sudah.. Sudah.. Aku pergi dulu. Berhati-hatilah Yesung.”

“Ne hyung, aku tahu. Hyung juga, berhati-hatilah.”

“Ne.”

Leeteuk segera memutuskan panggilan dan mengikuti rekan-rekannya menuju mobil. Mereka terpisah menjadi dua. Leeteuk, Eunhyuk, Kangin, Sungmin dan Kyuhyun berada di mobil pertama sedangkan Henry, Donghae, Ryeowook, Hankyung, Shindong dan Siwon berada di mobil kedua. Di mobil pertama ada Kangin yang mengemudikan mobil dan Leeteuk seperti biasa selalu duduk disamping pengemudi lalu di mobil kedua Siwon yang mengemudi.

“Leeteuk-ssi, apa rencanamu kali ini?” tanya Kangin.

“Mencari orang yang melewati lorong itu,” jawab Leeteuk. “Kau juga penasaran kan ke mana orang itu pergi?” Kangin mengangguk. “Henry, apa kau melihat sesuatu?”

“Tidak hyung, orang itu tidak muncul lagi,” jawab Henry. “Di lorong pertama dan kedua juga sama, tak ada seorang pun yang lewat.”

“Di history hall?”

“Emm.. Nihil.”

“Hanya ada satu tempat,” ucap Leeteuk. “Pasti tempat itu yang ia tuju.”

“Di mana hyung?” tanya Eunhyuk.

“Ahh, bilang pada mereka yang ada di mobil kedua. Kita berhenti di jalan keluar yang akan kita pakai nanti,” seru Leeteuk.

“Ne.”

Leeteuk tersenyum sejenak lalu melakukan aktivitas biasanya di dalam mobil.



##



“Yesung-ssi, bagaimana dengan Eunhyuk-ssi?” tanya Zhoumi pada Yesung yang sedang asyik menatap gelapnya malam melalui jendela mobil.

“Dia baik-baik saja, mereka berhasil mengeluarkan Eunhyuk dari sana,” jawab Yesung.

“Benarkah? Bagus sekali. Apa ada yang terluka?”

“Tidak.”

“Bagaimana mereka melakukannya?” tanya Kibum penasaran.

“Molla, aku tak menanyakannya.”

“Tak ku sangka, mereka bisa keluar dari tempat itu tanpa terluka. Benar-benar hebat,” puji Heechul.
Yesung hanya tersenyum mendengar pujian yang dilontarkan oleh Heechul. Yesung kembali menatap keluar jendela. Tatapannya menerawang, memikirkan bagaimana nekatnya hyung kesayangannya itu untuk menyelamatkan Eunhyuk

“Untung tak terjadi apa-apa pada Leeteuk hyung, aku tak akan memaafkan diriku sendiri jika sampai terjadi apa-apa padanya,” batin Yesung. “Seharusnya aku menolak saja saat dia menyuruhku untuk pergi ke New York. Aku benar-benar tak bisa tenang di sini. Hanya mendengar kabar dari mereka terus benar-benar membuatku sangat khawatir. Ahh, aku harap mereka semua baik-baik saja.”



CKLEK



Mereka semua turun dari mobil karena mereka sudah sampai di depan hotel tempat mereka mengeinap untuk beberapa hari kedepan.

“Kalian mau makan?” tanya Heechul yang masih menyamar sebagai yeoja.

“Aku mau langsung naik ke atas,” jawab Yesung.

“Aku juga,” jawab Kibum.

“Kalau begitu kami ke restoran hotel,” kata Zhoumi sambil berlalu, diikuti oleh Heechul dibelakangnya.

Kibum mengikuti Yesung pergi ke kamar. Sesampainya di dalam kamar hotel, Yesung langsung merebahkan diri diranjang sedangkan Kibum hanya menatapa Yesung dengan tatapan dingin andalannya.

“Ada apa Kibum-ssi? Ada yang ingin kau tanyakan padaku?” tanya Yesung. Kibum mendekati ranjang dan duduk diatasnya.

“Aku penasaran dengan sosok Leeteuk-ssi, sebenarnya dia orang seperti apa?” tanya Kibum.

“Kenapa? Kau benar-benar tertarik padanya?” tanya Yesung sambil membuka matanya dan ikut duduk.

“Aku benci mengakuinya, tetapi aku memang benar-benar tertarik dan penasaran dengannya,” jawab Kibum dingin. Yesung menghela nafas dan memulai ceritanya.

“Dari mana aku harus bercerita? Sebenarnya Leeteuk hyung tak suka orang lain mengetahui lebih dalam tentang dirinya, tapi aku akan menceritakannya padamu. Emm, Leeteuk hyung itu sebenarnya orang yang sangat baik. Kau masih ingat ceritaku tadi siangkan? Aku sudah mengenalnya sejak kecil.” Kibum mengangguk. “Awalnya dia benar-benar baik, sangat baik malah. Tak pernah melakukan tindakan jahat sedikit pun. Mungkin itu karena Appanya seorang kepala polisi. Jadi dia ingin selalu berbuat baik. Sejujurnya, dia tidak begitu dekat dengan Appanya. Dia lebih dekat pada Eommanya. Kemanapun dia pergi, dia pasti selalu mengajak sang Eomma bersamanya. Tapi semua berubah saat Eommanya meninggal. Appanya menikah lagi dan membuat Leeteuk hyung tak terurus. Dia selalu datang ke tempatku untuk menenangkan pikirannya. Tak jarang aku melihatnya menatap foto Eommanya. Dia begitu menyayangi sang Eomma. Tapi, beberapa minggu setelah Eommanya meninggal, Leeteuk hyung menghilang dan sebulan kemudian dia kembali. Tiba-tiba dia mengetuk pintu rumahku dan menunjukkan sebuah batu permata padaku. Aku tak pernah bertanya dari mana dia mendapatkannya. Tapi akhirnya aku memutuskan untuk terus berada disisinya. Dia jadi terobsesi pada batu permata. Entah apa yang membuatnya menjadi seperti itu. Aku tak pernah mengetahuinya.”

“Sudah berapa lama dia menekuni kegiatan ini?”

“Emm, hampir 10 tahun lebih ku kira. Dia melakukannya sejak umurnya belasan tahun.”

“Dan kau sudah mengikutinya selama itu?” Yesung mengangguk.

“Apa orang tuamu tak mencarimu atau apapun?”

“Aku selalu pulang ke rumah. Tetapi mereka tidak benar-benar tahu apa yang aku kerjakan. Aku bukan bermaksud untuk membohongi mereka, tetapi Leeteuk hyung ingin agar keberadaannya tidak diketahui oleh siapapun.”

“Kenapa?”

“Sejujurnya aku tidak begitu mengerti apa alasannya. Tapi ku kira karena Leeteuk hyung terlalu menyayangi Eommaku, dia tak ingin kehilangan orang yang sangat dia sayangi. Kau tahu kan, tak ada orang yang akan hidup selamanya.” Kibum mengangguk.

“Kenapa dia bisa jadi seperti ini?”

“Eh?” Yesung memandang Kibum bingung. Kibum mengangguk.

“Iya, kenapa orang sebaik dia bisa terjerumus dalam pekerjaan seperti ini.”

Yesung hanya mengangkat bahunya mendengar penuturan Kibum.

“Sudahlah, lebih baik kita istirahat, besok kita masih harus kembali ke tempat itu.”

Kibum pun merebahkan tubuhnya di samping ranjang Yesung.

“Apa renacan kita besok?” tanya Kibum.

“Aku akan masuk ke sana sendiri dan akan mencari di mana Koh-i-Nor itu lalu aku akan memasangkan microcam di sana. Nanti, di hari kedua dan terakhir kita akan mengintai dari luar.”

“Bagus,” sahut Heechul. Tiba-tiba Heechul sudah berada di kamar itu diikuti oleh Zhoumi. “Jadi kita tak perlu repot-repot lagi masuk ke sana. Maaf, hari ini kami tak mendapatkan apapun.”

“Gwenchana,” ucap Yesung. “Besok aku akan melakukannya.”

“Ya, karena mudah bagimu untuk masuk ke sana tanpa di curigai,” ujar Heechul sambil masuk ke kamar mandi.

“Bagaimana dengan keadaan di Korea? Apa ada berita lagi?” tanya Zhoumi.

“Tidak ada, mereka sama seperti kita, hanya mengawasi sambil mempelajari lokasi,” jawab Yesung.

“Oh.”

Zhoumi mengangguk-angguk lalu merebahkan diri di ranjang yang dipakai Kibum.

“Ya! Pergi kau dari ranjang ku, aku tak suka ada orang lain yang tidur di ranjangku!” usir Kibum.

“Ish!”

Zhoumi segera bangkit dan merebahkan diri diranjang yang masih kosong.

Malam itu, di hotel tempat menginap Yesung, Kibum, Heechul dan Zhoumi hanya diakhiri dengan tidurnya mereka semua.



##



“Yesung-ssi, kau tidak sarapan?” tanya Kibum.

“Tidak, kalian turunlah sarapan, aku akan menyiapkan peralatan yang akan aku gunakan,” jawab Yesung.

“Ah, OK.”

Kibum segera mengikuti Heechul dan Zhoumi yang sudah mendahului dirinya.

Minicam, microcam, kamera, identitas, pena, kaca mata, ku pikir sudah semuanya,” gumam Yesung. 

“Apa lagi yang kurang?” Yesung membongkar kembali tasnya. Mengingat apa lagi yang harus ia bawa.

“Sepertinya sudah semua.”

Yesung kembali memasukkan alat-alatnya yang hanya beberapa itu kedalam tasnya dan menutupnya. Dia kembali merebahkan dirinya diranjang lalu menghela nafas panjang.

“Bagaimana dengan Leeteuk hyung dan yang lain ya? Apa mereka mendapatkan sesuatu? Ahh, aku tak perlu mengganggu mereka. Jika terjadi sesuatu pasti salah satu dari mereka akan memberitahuku.”

Tepat setelah selesai berucap seperti itu, ponselnya berdering.

“Yoboseyo,” sapa Yesung.

Yesung hyung! Rencana berubah!”

“Berubah? Berubah bagaimana maksudmu? Ini siapa?”

“Ini aku hyung, Henry. Leeteuk hyung menemukan sesuatu, tetapi dia tak memberitahukan pada kami. Dia hanya menyuruhku untuk mengatakan padamu bahwa kita merubah rencana kita. Nanti, setelah hyung selesai dengan bank bawah tanah itu, segeralah pulang ke Korea. Kita akan membahasnya di sini.”

“Mwo? Lalu siapa yang akan membuntuti dari sini ke Museum?”  tanya Yesung tak mengerti.

Tak ada. Kita semua akan beraksi di sini.”

“Baiklah, malam ini kami akan segera kembali.”

Hyung.”

“Apa?”

“Berhati-hatilah dengan Heechul-ssi dan Zhoumi-ssi.”



PIP



Sambungan terputus. Yesung hanya bisa menatap ponselnya bingung. Berusaha mencerna ucapan terakhir dari Kyuhyun.

“Heechul-ssi dan Zhoumi-ssi,” batin Yesung. “Memang sudah sejak awal aku tak begitu mempercayai mereka, tapi demi Leeteuk hyung aku berusaha mempercayai mereka. Sebenarnya apa yang ditemukan Leeteuk hyung sampai hyung merubah rencana mendadak begini. Aish!”

Yesung mengacak-acak rambutnya frustasi.

“Semoga hari ini cepat selesai supaya aku bisa kembali ke sana dengan cepat. Lebih baik aku turun bergabung dengan mereka dan menyampaikannya pada mereka.”

Yesung turun dari ranjang dan segera berjalan keluar kamar menuju restoran hotel. Selama dalam perjalanan menuju restoran hotel, ia tak begitu memperhatikan jalan hingga tiba-tiba dia menabrak seorang gadis.

“Ohh, i'm sorry. Are you alright?” tanya Yesung sambil membantu gadis itu memunguti kertas-kertas yang berserakan.

“Yes, i'm fine. Thanks,” jawab gadis itu sambil menerima kertas-kertas dari tangan Yesung. “Ahh, kau!”

“Kau!” Yesung nampak kaget melihat gadis di depannya yang sudah sangat ia kenal. “Kau ternyata di sini?”

“Ne, Yesung-ssi. Annyeonghaseyo.”

Gadis itu membungkuk hormat dihadapan Yesung.

“Annyeonghaseyo.” Yesung juga ikut membungkuk dalam. “Apa yang kau lakukan di sini? Kenapa tak pernah memberi kabar padaku?”

“Mianhae Yesung-ssi, aku benar-benar sibuk sampai tak sempat mengabarimu.”

“Aish! Panggil aku Oppa. Jangan panggil aku seperti itu,” sungut Yesung.

“Ahh, ne. Mianhae. Karena sudah lama tak bertemu denganmu, aku jadi sedikit kikuk,” jawab gadis itu sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

“Gwenchana Soojin, semua orang pasti juga seperti itu.”

“Ohh, dimana Leeteuk Oppa?” tanya Soojin.

“Dia di Korea.”

“Mwo? Oppa meninggalkannya sendiri!”

“Leeteuk hyung yang mengusir ku dari sisinya, bukan aku yang pergi meninggalkannya,” protes Yesung. Tidak terima karena disalahkan oleh gadis itu.

“Kalian masih melakukan ‘itu’?” Yesung mengangguk. Paham apa maksud pertanyaan Soojin. Soojin mengangguk mengerti.

“Di sini untuk tugas ‘itu’ juga?” Yesung kembali mengangguk. Sepertinya Soojin tahu apa pekerjaan Yesung.

“Tapi malam ini aku kembali ke Korea,” sahut Yesung.

“Mwo? Malam ini?” tanya Soojin.

“Ne. Kenapa kau tak ikut denganku pulang ke Korea?” ajak Yesung. Soojin terdiam mendengar ajakan spontan dari Yesung. “Wae? Kau masih tak mau bertemu dengannya?”

“Ani.. Bukan itu.. Tapi..”

“Tapi apa?” Soojin diam, tak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Yesung. Melihat itu, Yesung hanya tersenyum. “Sudahlah, aku tahu apa alasannya. Hmm, apa yang kau lakukan di sini? Dan kertas-kertas apa itu?”

“Ini? Ini design-design ku untuk salah satu toko accesoriss di kota ini,” terang Soojin. “Hari ini aku akan mendiskusikan designku dengan pembuatnya.”

“Ahh, kalau begitu, setelah kau selesai dengan itu, pulanglah ke Korea,” perintah Yesung sambil meninggalkan Soojin.

“Mwo? Ya!! Oppa!!!” panggil Soojin. Tetapi Yesung terus saja berjalan, seakan tak mendengar teriakan dari Soojin. Soojin hanya bisa mendengus kesal melihat itu.



*YESUNG POV*



Gadis itu akhirnya muncul lagi. Setelah 5 tahun menghilang, tak disangka, aku bisa melihatnya di sini. Setelah ini aku harus memaksanya untuk ikut dengan ku ke Korea.

“Yesung-ssi! Di sini!!”

Aku menoleh ke samping kanan. Ku lihat Zhoumi-ssi sedang melambaikan tangannya padaku. Aku pun segera menghampiri mereka.

“Ada perubahan rencana,” ucapku segera sambil duduk di samping Kibum.

“Perubahan rencana?” tanya Heechul. “Maksudmu?”

“Sepertinya terjadi sesuatu di Korea, jadi Leeteuk hyung memerintahkan kita untuk kembali ke sana segera malam ini,” terangku.

“Ada masalah apa?” tanya Zhoumi.

“Tidak tahu, Henry tak menjelaskannya padaku,” jawabku jujur. “Kalian sudah selesai? Sebaiknya kita selesaikan sekarang setelah itu kita kembali ke Korea. Waktu hanya tinggal 2 hari lagi.”

“Kau benar-benar tak ingin sarapan?” tanya Zhoumi padaku. Aku hanya menggeleng. Aku memang sedang tidak berselera makan.

“Aku tunggu di mobil,” ucapku sambil berlalu meninggalkan mereka.

Sepertinya bukan karena ada masalah atau menemukan sesuatu, tetapi sepertinya Leeteuk hyung bertemu dengan seseorang jika tiba-tiba dia merubah rencana secara mendadak begini. Siapa yang dia temui lagi? Apa seseorang yang ku kenal lagi?

“Argh! Sial!! Tahu begini seharusnya aku tak pergi ke sini!!!” maki ku keras hingga membuat orang-orang disekelilingku menoleh. Aku pun hanya cuek, toh mereka juga tak tahu apa yang sedang aku ucapkan.

Aku benar-benar tak tenang. Lebih baik ku hubungi Leeteuk hyung langsung. Ku ambil ponsel yang berada disaku celanaku. Ku tekan nomor yang sudah sangat ku hafal. Aku menunggu agak lama hingga akhirnya Leeteuk hyung menjawabnya.

“Ada apa?” tanya Leeteuk hyung cepat.

“Hyung, sebenarnya ada apa? Kenapa tiba-tiba hyung merubah rencana mendadak begini?”

“Dia bekerja sama dengan Raja dunia hitam Yesung! Dan dia sudah mengetahui rencana awal kita. Aku tak ingin ada yang terluka.”

“Mwo? ‘Dia’ hyung?” tanyaku sambil menekankan kata dia. Aku tahu siapa yang hyungku ini maksud.

“Yesung, benar-benar tak aman bicara lewat ponsel. Cepatlah kembali. Aku menunggumu!”



PIP



Aku hanya bisa menatap ponselku sekarang. Leeteuk hyung sudah memutuskan panggilan. Ini benar-benar gawat. Jika orang itu bekerja sama dengan Raja dunia hitam dan dia sudah tahu semua rencana awal, kita semua pasti tamat.

Argh!! Siapa orang yang berani berkhianat pada Leeteuk hyung!!

Sial!!!

Kembali ku acak rambutku, frustasi. Aku segera masuk ke dalam mobil, menuggu yang lain datang.

Ahh, semoga hari ini cepat selesai.



*YESUNG POV END*



.

.

.




“Hyung, tidurlah sebentar. Sejak kemarin hyung tidak tidur,” pinta Kyuhyun.

“Iya hyung, kau terlihat sangat lelah,” imbuh Eunhyuk.

Leeteuk hanya menggeleng sambil terus menatap layar laptopnya dengan serius.

“Kalau begitu makanlah sesuatu,” kata Eunhyuk. “Ku belikan ddukbokki ya.”

“Tidak!!!” bentak Leeteuk, membuat orang-orang yang ada di ruangan itu terlonjak kaget. “Tak ada yang boleh keluar dari tempat ini tanpa ada perintah dariku!!”

Eunhyuk hanya menghela nafas pasrah. Tak tahu lagi apa yang harus dia lakukan. Dia pun memandang Kyuhyun dan Henry untuk meminta bantuan. Tetapi kedua orang itu hanya mengangkat bahu, sama-sama tak tahu apa yang harus dilakukan.

“Sudahlah Leeteuk-ssi, jangan tegang seperti itu,” ujar Siwon menenangkan. “Tak akan terjadi apa-apa. Renacana kita pasti berhasil.”

“Tidak! Tidak! Aku harus memikirkan rencana lain,” bisik Leeteuk yang masih dapat didengar oleh semua orang. “Rencana awal kita tidak aman untuk dilakukan. Aku harus membuat rencana lain.”

Leeteuk kembali memfokuskan diri pada alat elektronik yang ada di depannya. Sedangkan yang lain hanya menyibukkan diri dengan kegiatan masing-masing.

“Kyuhyun, Henry, siapkan sebanyak mungkin minicam sekarang,” perintah Leeteuk. Tanpa menjawab, Kyuhyun dan Henry langsung pergi. “Sungmin-ssi, Ryeowook-ssi, bersiaplah untuk pergi bersama ku.”

“Baik.”

Ryeowook dan Sungmin segera pergi untuk bersiap.

“Kangin-ssi, Hankyung-ssi. Pergilah ke pulau Jeju sekarang.”

“Museum lagi?” tanya Kangin.

“Bukan.. Bukan.. Pulau Jeju, aku ingin kalian pergi ke pulau Jeju sekarang,” ulang Leeteuk. Hangkyung dan Kangin bertatapan sejenak. Tetapi sesaat kemudian mereka berdua beranjak pergi.

“Shindong-ssi, Siwon-ssi, aku ingin kalian bekerja sama untuk membuat sebuah ledakan besar,” pinta Leeteuk.

“Benar-benar ledakan?” tanya Siwon.

“Ne,” jawab Leeteuk singkat. Dia kembali menatap laptopnya serius.

Hanya tinggal Eunhyuk dan Donghae yang belum mendapat perintah apapun. Jadi mereka berdua masih setia menemani Leeteuk.

“Eunhyuk, kau bantu Donghae-ssi mengawasi Yesung dan yang lain,” perintah Leeteuk. “Aku sudah memasukkan program ke komputer Kyuhyun. Susun rencana mu sendiri. Lakukan apa yang harus kalian lakukan.”

“Tapi...”

“Tak ada tapi-tapian!!” Leeteuk memotong ucapan Eunhyuk cepat.

“Baiklah,” ucap Eunhyuk. Sebenarnya dia sedikit enggan disuruh tinggal di rumah sedangkan yang lain bertugas di luar kecuali Siwon dan Shindong yang memang lebih sering bekerja di rumah. Apa lagi kali ini Leeteuk ikut andil.

Leeteuk mematikan laptopnya dan berdiri saat melihat Ryeowook, Sungmin, Kyuhyun dan Henry mendekatinya.

“Kalian berempat ikut bersamaku,” ajak Leeteuk sambil pergi mendahului mereka berempat.

“Kyu, kau yang mengemudi,” perintah Leeteuk setelah ia duduk di samping kemudi. Kyuhyun pun segera duduk di belakang kemudi dan yang lain segera duduk di belakang.

“Kita ke..”

“Pulau Jeju,” potong Leeteuk cepat sambil kembali menghidupkan laptopnya. Kyuhyun mengangguk. Tak berani bertanya apapun jika Leeteuk sudah bersikap seperti itu.




*KYUHYUN POV*



Jay..

Leeteuk hyung pasti bertemu dengan Jay. Gawat jika sampai Jay tahu apa yang sedang kita rencanakan. Kita semua pasti akan tamat.

Sebenarnya tidak akan segawat ini jika dulu Leeteuk hyung mau bergabung dengannya. Tetapi, setelah penolakan itu, Jay jadi sangat membenci Leeteuk hyung.

Tunggu!!

Apa Yunho meminta bantuan pada Jay untuk mengacaukan semua rencana ini? Tapi, jika memang seperti itu, dari mana? Apa benar Zhoumi-ssi dan Heechu-ssi yang mengkhianati kita?

Ahh, semua ini benar-benar gila.

Tapi, apapun yang terjadi, aku akan terus berada di sisi Leeteuk hyung.

“Henry,” panggil Leeteuk hyung. Aku melirik Leeteuk hyung sejenak lalu kembali fokus ke jalan.

“Ne hyung?” jawab Henry.

“Hubungi Donghae-ssi, bilang padanya, tak boleh ada yang keluar atau pun masuk ke rumah itu. Terutama, jangan ijinkan Eunhyuk keluar!”

“Ne hyung.”

Ku lirik Henry melalui kaca, ku lihat dia sedang menyentuh daun telinganya. Sepertinya dia menghubungi Donghae-ssi dengan alat yang dibuat oleh Shindong-ssi.

Tunggu! Eunhyuk hyung? Kenapa Eunhyuk hyung tak boleh keluar? Apa mereka mengincar Eunhyuk hyung? Benarkah?

Aku kembali menatap Leeteuk hyung.

“Benarkah Eunhyuk hyung incaran mereka?” tanyaku pada Leeteuk hyung tanpa sadar. Leeteuk hyung menatapku dengan wajah datarnya.

“Fokus ke jalanan,” perintah Leeteuk hyung sambil menatap layar laptopnya lagi. “Kau terlalu pandai untuk bisa mengetahui semuanya tanpa harus ku beritahu, Kyu. Jangan bicara yang tidak-tidak. Ini benar-benar tak aman.”

Aku hanya mendesah mendengar penuturan Leeteuk hyung. Ternyata benar dugaanku. Eunhyuk hyung sasaran mereka. Ini benar-benar gawat. Aku tak tahu apa yang akan direncanakan Leeteuk hyung kali ini. Jika sasaran mereka adalah Eunhyuk hyung dan batu permata itu, bisa jadi Leeteuk hyung akan kacau. Antara Eunhyuk hyung atau batu itu yang akan dia utamakan.

Argh!

Ku harap Yesung hyung segera pulang. Aku benar-benar tak tahu apa yang harus aku lakukan. Apa aku perlu memberitahu Yesung hyung?

“Aku sudah memberitahunya hyung,” lapor Henry. Leeteuk hyung hanya mengangguk.

“Berhenti!!” perintah Leeteuk hyung tiba-tiba. Aku pun langsung menginjak rem secara mendadak. Kami ada di depan sebuah pertokoan. Ku lihat Leeteuk hyung turun sambil menenteng laptopnya.

“Kalian lanjutkan perjalanan ke Pulau Jeju dan temukan Kangin-ssi serta Hankyung-ssi, aku akan menyusul kalian nanti,” perintah Leeteuk hyung sambil pergi menjauh dari mobil.

Aku tak langsung menjalankan mobil tetapi malah menatap kepergian hyung ku yang sudah mulai menghilang.

“Kyuhyung hyung, aku benar-benar takut sekarang,” ucap Henry tiba-tiba. Aku pun menatapnya.

“Wae?”

“Tak ingatkah hyung kejadian 5 tahun yang lalu?” tanya Henry.

“Kejadian apa?” tanya Ryeowook-ssi ingin tahu.

Aku terdiam dan berusaha mengingat kejadian 5 tahun silam. Tetapi aku sama sekali tak bisa ingat apa yang terjadi 5 tahun lalu.

“Tak ingatkah?” tanya Henry lagi. Aku menggeleng. “Aku akan menghubungi Yesung hyung.”

Ku lihat Henry kembali menekan daun telinganya.

“Yoboseyo, Yesung hyung.”

“..”

“Hyung di mana sekarang?”

“...”

“Ne ne ne.”

“...”

“Ani, hyung. Emm, masih ingatkah hyung akan kejadian 5 tahun silam?”

“...”

“Leeteuk hyung terlihat seperti waktu itu hyung.”

“...”

“Cepatlah hyung, kami membutuhkan mu di sini.”

“...”

“Ne, gomawo hyung.”

“Bagaimana?” tanyaku segera.

“Yesung hyung sedang dalam perjalanan ke bandara. Mereka semua akan segera pulang. Mungkin besok mereka akan sampai ke Korea.”

“Tunggu, memang apa yang terjadi 5 tahun silam?” tanya Sungmin-ssi. Aku pun mengangguk dan menatap Henry. Karena aku sama sekali tak ingat kejadian 5 tahun yang lalu.

“Hyung jalanlah,” pinta Henry padaku. “Aku akan menjelaskannya.”

Aku pun kembali menjalankan mobil.

“Hyung tidak ingat dengan yeoja bernama Soojin?” tanya Henry padaku.

Soojin?

Hmm... Soojin?

Ahh! Aku ingat, itu adalah yeoja yang dulu pernah tinggal bersama dengan Leeteuk hyung.

“Ne, aku ingat. Wae?” tanyaku.

“Yeoja itu dulu pernah menjadi target pembunuhan oleh Yunho-ssi. Masih tak ingat hyung?”



*KYUHYUN POV END*



Mendengar cerita Henry, Kyuhyun sedikit tersentak.

“Aku ingat sekarang,” sahut Kyuhyun.





To be continued.....



akhirnya,,,, chapter 8 di update juga...

kkk~
mianhae...
yang biasa baca di FB...
sekarang aku pindah ke blog ya..
^_^v

so,, buat tang udah baca..
tinggalin komen ya....

gamsahamnida...

~SJK~ 
                                                                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar