DARK FANFICTION

[FF] Ocean Fifteen (Chapter 7)









Title :: Ocean Fifteen
Lenght :: Chapter
Author :: Kim Soo Jin (Sansan Kurai)
Main Cast :: All Super Junior member + Zhoumi and Henry
Other Cast :: DBSK and JYJ + other
Genre :: Action, Hurt, Crime, Comedy
Rating :: I think this is general
Disclaimer :: ide cerita author dapet waktu author nonton film Ocean 13 sama Ocean 11. ^^~ Tapi selebihnya adalah imajinasi author..



Don't take my Fanfiction without FULL CREDIT to my Account, Don't copy my Fanfiction without my PERMISSION, Don't PLAGIAT my Fanficton. I HATE PEOPLE WHO JUST PLAGIAT !




-------------------------------------------------------------------------------------------------




Last chapter....



Kyuhyun segera pergi.

“Sudah di pastikan dia pergi ke sana.”

Kata-kata dari Yesung terus terngiang ditelinga Kyuhyun.

“Apa yang akan kau lakukan kali ini hyung?” tanya Kyuhyun sambil terus berlari. “Ke mana Eunhyuk hyung pergi ya? Ahh, alat komunikasi ini. Eunhyuk hyung.”

Sesaat tak ada suara apapun dari alat yang terpasang di telinga Kyuhyun.

“Nugu-ya?”

“Eunhyuk hyung, kau kah itu?”

“Ne. Nugu seyo?”

“Kyuhyun. Hyung, kau di mana sekarang?”

“Aku? Aku mungkin sekitar 1 km dari rumah. Wae?” Kyuhyun segera mempercepat larinya.

“Aku..”

“Jangan kau bilang kau akan menyusulku!”




//////////////////// FF O.F Chapter 7 ////////////////////




Tanpa menjawab, Kyuhyun terus berlari dan makin mempercepat larinya. Setelah kira-kira 1 km berlari, dia pun berhenti. Tetapi tak dilihatnya sosok Eunhyuk di tempat itu.

“Aish!! Ke mana dia? Apa dia sudah pergi meninggalkanku?” rutuk Kyuhyun.

“Kau mencari Eunhyuk?” tanya seseorang dari arah belakang Kyuhyun. Kyuhyun pun membalikkan tubuhnya dan nampak tercengang saat melihat sosok namja di belakangnya.

“Kau!!!”

“Hai, Kyuhyun. Kita bertemu lagi di sini.”

“Mau apa kau menyapaku?” tanya Kyuhyun dengan nada sedingin mungkin. “Aku mengenalmu tapi aku tak mau mengenalmu lebih jauh.”

“Bicara apa kau? Aku hanya ingin menegurmu,” jawab namja itu dengan suara riang. “Apa aku salah?”

“Selamat tinggal.”

Kyuhyun segera meninggalkan namja itu.

“Eunhyuk ada ditanganku, jika kau masih ingin melihatnya hidup. Suruh Leeteuk-ssi datang ke tempat Yunho.”

“MWO!!!!” seru Kyuhyun sambil membalikkan tubuhnya cepat. Tetapi sosok namja tadi sudah menghilang. “Apa maksud Changmin bicara seperti itu?”

“Kyuhyun hyung!! Kyuhyun hyung!!!”

“Nugu ya?” tanya Kyuhyun.

“Ini aku, Henry.”

“Ada apa Henry?”

“Leeteuk hyung dan Eunhyuk hyung tidak terdeteksi di GPS.”

“Sial!!!” maki Kyuhyun. “Ke mana mereka berdua!”

“Hyung, Shindong-ssi menyuruh hyung pulang, ada yang ingin dia sampaikan.”

“Baiklah, aku akan pulang sekarang.”

Selama dalam perjalanan pulang, Kyuhyun tak bisa berhenti memikirkan perkataan Changmin, namja yang tadi menyapanya.

“Jika benar Eunhyuk hyung ada ditangan Yunho-ssi, berarti tadi yang bicara denganku lewat alat Shindong-ssi adalah Changmin. Bodohnya aku!! Kenapa aku tak bisa membedakan suara mereka berdua!!”

Kyuhyun segera masuk ke dalam rumah.

“Bagus kau sudah kembali,” sapa Shindong cepat.

“Kenapa kalian semua berkumpul di sini?” tanya Kyuhyun.

“Alat komunikasi yang ku berikan pada Eunhyuk-ssi tidak berada di tangannya lagi,” ucap Shindong. “Alat itu..”

“Ada di tangan Changmin,” potong Kyuhyun cepat.

“Mwo? Kenapa hyung bisa menebak seperti itu?” tanya Henry.

“Aku baru saja bertemu dengannya, sesaat sebelum kau menghubungiku. Dan dia mengatakan kalau Eunhyuk hyung ada di tangannya sekarang dan meminta agar Leeteuk hyung datang ke tempat Yunho jika kita masih ingin melihatnya hidup,” cerita Kyuhyun. “Kita harus hubungi Yesung hyung. Tanya padanya. Apa yang harus kita lakukan sekarang. Kita tak mungkin membiarkan Leeteuk hyung pergi ke sana.”

“Aku akan hubungi Yesung hyung.” Henry segera menyingkir dari kerumunan itu.

“Ini benar-benar gawat,” bisik Kyuhyun.

“Gawat apanya?” tanya Donghae yang berdiri tepat disamping Kyuhyun. Kyuhyun menatap Donghae sejenak.

“Perang akan segera di mulai,” jawab Kyuhyun. “Bagaimana?”

“Yesung hyung ingin bicara,” jawab Henry sambil menekan keypad ponselnya dan sesaat kemudian mereka semua bisa mendengar suara Yesung.

“Babo!!! Kenapa kau bisa kehilangan mereka berdua, Kyu!!” maki Yesung. Dari suaranya, dia nampak sangat marah.

“Mianhae hyung.”

“Aku tak butuh maaf dari mu!! Yang kubutuhkan adalah, bagaimana caranya membawa Hyukkie kembali dan mencari Leeteuk hyung sesegera mungkin. Cepat temukan Leeteuk hyung sekarang!!”

“Shindong-ssi, apa kau tak bisa menemukan Leeteuk hyung dari alatmu itu?” tanya Kyuhyun. Shindong menggeleng. “Wae?”

“Leeteuk-ssi tidak memakai alat yang ku berikan. Dia meninggalkan alat itu di rumah,” jelas Shindong.

“Berarti, dia sama sekali tak pernah memakainya?” tanya Henry. Shindong menggeleng lagi.

“Yesung hyung,” panggil Kyuhyun pelan. “Benarkah Leeteuk hyung pergi ke tempat Appanya? Jika memang dia pergi ke sana, aku akan menyusulnya sekarang.”

Tak ada jawaban dari Yesung.

“Ada siapa saja di situ?” tanya Yesung akhirnya.

“Aku, Henry, Shindong-ssi, Siwon-ssi, Donghae-ssi dan Ryeowook-ssi.”

“Aku akan pergi mencarinya,” ucap Ryeowook tiba-tiba.

“Eh?” Kyuhyun menoleh ke arah Ryeowook yang berdiri tak jauh darinya.

“Aku akan berhati-hati. Di mana tempatnya?”

“Ka..”

“Kantor polisi pusat.” Yesung memotong ucapan Kyuhyun cepat.

“Aku akan ikut denganmu, mungkin aku bisa membantu sedikit,” pinta Shindong. Ryeowook mengangguk.

“Aku akan mengantarkan kalian ke sana,” imbuh Siwon.

“Aku akan mengawasi kalian. Jadi aku juga akan ikut,” timpal Donghae sambil pergi untuk mengambil laptopnya.

“Aku..”

“Kau dan Henry-ssi lebih baik di rumah saja. Dan awasi rumah ini. Siapa tahu Leeteuk-ssi kembali,” saran Siwon sambil menepuk pundak Kyuhyun pelan. Kyuhyun mengangguk.




##




“Aku benar-benar benci tempat ini,” sahut Ryeowook.

“Orang yang berprofesi sama dengan kita pasti juga punya perasaan yang sama, Ryeowook-ssi,” ujar Siwon sambil menatap kantor polisi yang berada tak jauh dari mereka.

“Benar kata Henry-ssi,” sahut Donghae tiba-tiba. “Leeteuk-ssi tidak terdeteksi. Apakah dia memakai suatu alat agar tak terdeteksi di GPS?”

“Mungkin saja,” jawab Shindong dan Siwon bersamaan.

“Kau cobalah cari dimana posisi Eunhyuk-ssi sekarang,” pinta Siwon.

“Nihil,” jawab Donghae cepat. “Aku sudah mencarinya sejak tadi. Tapi dia juga tak terdeteksi.”

“Ahh. Yunho-ssi!!!” seru Ryeowook. “Jika memang dia berada bersama dengan..”

“Sama saja, dia juga tidak terdeteksi,” potong Donghae.



Tok tok tok



Ada seseorang mengetuk kaca mobil di samping Siwon dan mereka semua nampak sangat kaget melihat sosok itu. Saking kagetnya, mereka sampai tidak bergerak sedikit pun hingga sosok itu mengetuk kaca jendela lagi.

“Kalian tak mengijinkanku untuk bergabung?”

Seakan tersadar, Shindong segera membuka pintu mobil dan mengijinkan sosok itu masuk.

“Ba.. Bagaimana kau menemukan kami?” tanya Donghae.

“Aku sudah bersama mobil ini bertahun-tahun,” jawabnya singkat.

“Dengan munculnya Leeteuk-ssi, berarti kita tak perlu menyusup masuk ke sana,” ucap Ryeowook.

“Ada hal penting apa sampai Yesung menyuruh kalian mencariku?” tanya Leeteuk.

“Bagaimana..”

“Hanya dia dan Eunhyuk yang tahu ke mana aku pergi. Ada apa?”

“Itu.. Emm.. Eunhyuk-ssi..”

“Ada apa dengannya?” tanya Leeteuk cepat. Nampak gurat kekhawatiran muncul di wajahnya.

“Eunhyuk-ssi ditangkap oleh Yunho-ssi,” jawab Donghae. Leeteuk terdiam. Sesaat kemudian, dia mengeluarkan ponselnya. Dia menekan-nekan keypadnya sejenak lalu memposisikan ponsel itu ketelinganya.

“Di mana Eunhyuk?” tanyanya cepat setelah beberapaa saat menunggu.

“Ahh, ternyata sudah sampa ke telingamu berita itu, cepat sekali.”

“Jangan macam-macam Yunho! Di mana Eunhyuk?” Mereka yang ada di dalam mobil menatap Leeteuk lekat-lekat saat Leeteuk menyebutkan nama Yunho.

“Dia sedang beristirahat di kamarnya.”

“Dia tak punya kamar di rumahmu!!!” bentak Leeteuk. “Kembalikan Eunhyuk sekarang!!!”

“Aku akan menyerahkan dia padamu jika kau datang ke mari.”



Tut tut tut....



Leeteuk menatap ponselnya dengan geram dan menggenggamnya erat-erat. Sesaat kemudian dia membuka pintu dan segera keluar.

“Tunggu Leeteuk-ssi!! Kau mau ke mana!!!” kejar Siwon, yang lain pun mengikuti langkah Siwon. Karena Leeteuk terus berlari, Siwon pun berusaha berlari lebih kencang sampai ia berhasil menarik lengan Leeteuk.

“Lepaskan!!” bentak Leeteuk. “Aku harus menyelamatkan Eun..”




PLAKKK




Leeteuk terdiam sambil memegangi pipinya yang terasa panas karena Siwon baru saja menampar pipinya keras-keras. Ryeowook, Donghae dan Shindong yang melihat kejadian itu hanya diam terpaku.

“Apa kau selalu seperti ini Leeteuk-ssi?” tanya Siwon meremehkan. “Saat seseorang yang sangat kau sayangi dalam bahaya, apa kau selalu seperti ini?” Leeteuk diam, tak berucap sedikitpun. “Tak bisakah kau bertingkah seperti Leeteuk-ssi yang ku kenal selama dua hari ini? Leeteuk-ssi yang memikirkan segala ke mungkinan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan? Leeteuk-ssi yang selalu tenang dan bisa mengatasi segalanya? Apakah dalam keadaan seperti ini kau tak bisa bertingkah seperti itu?”

“Siwon-ssi,” panggil Donghae pelan.

“Sejak awal bertemu denganmu dan berbicara denganmu, aku memutuskan untuk terus mengikutimu, karena aku tahu, aku tidak bekerja sama dengan orang sembarangan sekarang ini. Aku bekerja dengan orang yang mampu mengendalikan dirinya dan mampu memikirkan segala kemungkinan dengan sangat baik. Tapi sekarang kau tak terlihat seperti itu lagi!!”

“Aku..”

“KENDALIKAN DIRIMU LEETEUK-SSI!!!!” bentak Siwon memotong lirihan Leeteuk. “Sekarang bukan saatnya untuk bertindak gegabah.” Kali ini Siwon memelankan suaranya. “Pikirkanlah bagaimana caranya kita bisa menyusup ke sana.”

“Tak ada cara untuk menyusup ke sana,” lirih Leeteuk. “Masuk ke sana sama saja kau mengantarkan nyawamu sendiri.”

“Lalu, apa yang akan kau lakukan?” tanya Siwon.

“Aku akan pergi ke sana dan bicara dengan Yunho,” jawab Leeteuk mantap.

“Sudah ku..”

“AKU SUDAH PERNAH MELAKUKANNYA SEKALI!!!” teriak Leeteuk membuat Siwon terkejut.

“Aku sudah pernah melakukannya sekali,” ulang Leeteuk, kali ini lebih pelan. “Akan lebih mudah jika aku melakukannya untuk kedua kalinya.”

“Bawa kami bersamamu,” pinta Donghae, lebih tepatnya seperti sebuah paksaan.

“Tidak, aku tak ingin kalian dalam bahaya,” tolak Leeteuk.

“Tapi..”

“Kalian bisa membantuku, tetapi tidak ikut bersamaku.” Siwon tersenyum mendengar perkataan Leeteuk.

“Kau kembali,” ucap Siwon sambil menepuk pundak Leeteuk pelan.

“Kalian antarkan saja aku setelah itu kalian menyingirlah sekitar 1 km dan tunggulah aku di situ. Jika dalam waktu 30 menit aku tidak menghampiri kalian, kalian bisa menyusulku.” Leeteuk menatap Siwon. “Kau bisa membuatkan ku satu alat dengan cepat?”

“Alat apa?” tanya Siwon. Leeteuk tersenyum mengerikan lalu berbisik pada Siwon. “Aku bisa!!” Siwon berseru lantang sambil tersenyum.

“Gomawo. Sekarang kita pergi.”

Mereka semua segera masuk ke dalam mobil dan Siwon mulai menjalankan mobil dengan kecepatan penuh.

“Eunhyuk-ah, tunggu hyung. Hyung akan menyelamatkanmu lagi. Bertahanlah,” batin Leeteuk.



##


“Cih.. Namja itu.. Aku benar-benar ingin membunuhnya!!”

“Bunuh saja hyung. Akan sangat mudah bagi Yunho hyung untuk membunuhnya jika si namja pengawas itu tidak berada di dekat Leeteuk-ssi.”

“Kau pikir aku akan membunuhnya begitu saja?” tanya Yunho sambil menyeringai.

“Eh?”

“Changmin-ah, sudah berapa lama kau bersamaku? Kenapa kau tak mengerti juga?” tanya Yunho.

“Eh?” Changmin tetap tak mengerti apa maksud ucapan Yunho.

“Bodoh kau! Yunho hyung ingin menyiksanya terlebih dahulu, setelah itu dia akan membunuhnya secara perlahan.”

“Jawaban yang bagus Jaejoong,” puji Yunho.

“Ahh, begitu.” Changmin mengangguk-angguk paham.

“Yunho hyung, apa yang akan kita lakukan pada si Eunhyuk itu?”

“Junsu-ya, sabar sedikit, kita tunggu Leeteuk-ssi datang,” ucap Yunho. “Bagaimana pun juga aku ingin menyiksanya dengan membuatnya melihat kita membunuh Eunhyuk. Tunggulah sebentar lagi, dia pasti akan datang. Bawa Eunhyuk ke mari dan ikat dia.”

Junsu dan Jaejoong pun segera pergi, hanya tinggal Changmin dan Yunho di situ.

“Ke mana Yochun?” tanya Yunho tiba-tiba.

“Eh? Yochun hyung? Aku tak tahu hyung, sudah sejak dari tadi aku tak melihatnya,” jawab Changmin.

“Jangan berbohong padaku Changmin, ke mana dia?” Changmin diam, tak berani menatap Yunho dan saat itu, masuklah Jaejoong dan Junsu membawa Eunhyuk yang tengah pingsan.

“Di mana Yochun?” tanya Yunho pada mereka berdua. Kedua orang itu nampak bertatapan sejenak sebelum Junsu menjawab.

“Dia pergi bersama Yeojachingunya lagi hyung.”

“Suruh dia pulang sekarang!” perintah Yunho. “Aku tak suka dia main-main terus seperti ini!”

“Tapi hyung, dia kan..”

“Berhenti bicara dan cepat suruh dia kembali!!!” potong Yunho. Changmin hanya mengangguk dan mengeluarkan ponselnya untuk menghubunngi Yochun. “Bangunkan dia!”

Junsu pergi dan sesaat kemudian dia datang sambil membawa ember penuh dengan air.



Byurrrrr....



Eunhyuk langsung mengerjap-ngerjapkan matanya dan berusaha melihat siapa orang yang berani menyiramnya dengan tidak sopan.

“Kau!!!” seru Eunhyuk tertahan.

“Simpan saja tenagamu,” ucap Junsu sambil menepuk pundak Eunhyuk pelan.

“Cih!! Singkirkan tanganmu dari tubuhku!” bentak Eunhyuk. “Aku tak sudi disentuh oleh makhluk berdarah dingin seperti kalian!”

“Hahaha.. Kau bercanda Eunhyuk?” tawa Yunho. “Dulu kau juga sama seperti kami sebelum si malaikat maut mu itu menyembah-nyembah padaku untuk melepaskanmu.”

“Baru sekali itu aku melihatnya seperti itu,” imbuh Changmin. “Benar-benar tontonan yang sangat menyenangkan.”

“Aku ingin melihatnya lagi,” kata Junsu.

“Tak akan ku biarkan Leeteuk hyung melakukan itu!” teriak Eunhyuk. “Sebodoh-bodohnya dia, dia tak mungkin akan melakukannya lagi!”

“Aku akan melakukannya jika itu harus.”

Semua orang menoleh ke arah sumber suara, terlihat Leeteuk berdiri dengan tenang sambil memandangi mereka semua.

“Hyung!!! Apa yang kau lakukan di sini!!!” bentak Eunhyuk.

“Mengeluarkanmu dari sini, bodoh,” jawab Leeteuk sambil berjalan mendekat.

“Datang juga kau Leeteuk-ssi,” sapa Yunho. “Sudah lama kita tak bertemu.”

“Ya, cukup lama kita tak bertemu dan kita bertemu dalam keadaan seperti ini lagi,” ucap Leeteuk sambil tersenyum.

“Ternyata kau punya keberanian juga untuk datang ke mari lagi,” sindir Junsu.

“Untuk apa aku takut?” tanya Leeteuk. “Sekarang apa yang kau inginkan.” Tiba-tiba Leeteuk langsung berubah serius.

Yunho berdiri dari kursinya dan berjalan mendekati Leeteuk dengan malas. Setelah berhadapan, Yunho membisikkannya dengan sangat jelas.

“Aku ingin menghabisi Eunhyuk di hadapanmu.”

“Lakukan saja,” tantang Leeteuk sambil tersenyum.

“Eh?” Yunho nampak kaget mendengarnya.

“Jika kau melakukannya, kita semua akan mati bersama-sama,” lanjut Leeteuk sambil mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya. Sebuah pena.

“Hahaha, kau ingin membunuh kami semua dengan itu? Kau bercanda?” tawa Yunho. Junsu, Changmin dan Jaejoong pun tertawa bersama. Leeteuk berjalan melewati Yunho dan mendekati Eunhyuk.

“Kau tidak apa-apa?” tanya Leeteuk sambil tersenyum.

“Hyung babo!! Kenapa datang ke mari?” tanya Eunhyuk.

“Lepaskan ikatannya dan biarkan dia pergi,” pinta Leeteuk pada Yunho.

“Apa? Kau kira aku akan melepaskannya begitu saja? Enak saja!”

“Kau tak dengar sesuatu?” tanya Leeteuk sambil memejamkan matanya. Semua diam, termasuk Eunhyuk. Mereka berusaha mendengarkan apa pun yang bisa diterima oleh telinga mereka. Tapi, setelah hampir satu menit terdiam, Yunho nampak kesal.

“Ck, kau mau mengerjai kami!” decak Yunho.

“Terserah kalian,” sahut Leeteuk sambil membuka matanya dan tersenyum penuh arti. Yunho mendekati Eunhyuk dan Leeteuk sambil mengeluarkan sebuah pistol dari saku celananya.

“Aku tak suka permainan seperti itu Leeteuk-ssi,” ucap Yunho. “Aku lebih suka permainan yang nyata.”

“YA!! Jauhkaan pistol itu dari Leeteuk hyung!!!” bentak Eunhyuk. Sedangkan Leeteuk yang ditodong pistol tetap saja tenang.

“Kali ini aku tak main-main, Leeteuk-ssi! Kali ini aku akan benar-benar membunuhmu!” ancam Yunho.

“Aku sudah mengatakan padamu juga sebelumnya,” ucap Leeteuk tenang. “Aku tidak takut dengan semua ancamanmu.”

“Begitukah?” tanya Yunho sambil menyeringai dan menodongkan pistolnya ke Eunhyuk. “Kau mungkin akan tenang-tenang saja jika aku menodongkan pistol ke arahmu. Tetapi, kau pasti akan panik jika aku menodong kan pistol ke kepalanya lalu... BAM!!!!”

Leeteuk membelalakkan matanya, karena Yunho baru saja menarik pelatuknya tetapi tak ada peluru yang keluar dari pistol itu.

“Hahahaha. Benar-benar menyenangkan bisa mengerjaimu seperti ini,” tawa Yunho dan yang lain.

“Kau mau bermain-main denganku? Aku juga bisa,” bisik Leeteuk sambil mengarahkan penanya ke wajah Yunho. “Kau lihat pena ini? Ini adalah remote dari beberapa peledak. Jika kau mau bermain-main denganku, lakukan saja. Aku akan meledakkan tempatmu ini dan kita akan mati bersama-sama.”

Bagaikan tersengat listrik, Yunho secara reflek langsung megarahkan tangannya untuk mengambil pena ditangan Leeteuk. Tetapi, kali ini Leeteuk lebih cepat. Pena itu tetap berada ditangan Leeteuk.

“KAU!!!” raung Yunho.

“Pergi Hyuk!” perintah Leeteuk yang ternyata entah bagaimana sudah melepaskan tali yang mengikat tangan Eunhyuk di kursi. Eunhyuk yang tak menyadari jika dirinya telah lepas hanya memandang Leeteuk.

“PERGI!!!” ulang Leeteuk sambil menekan ujung penanya tepat dihadapan wajah Yunho.


BOOOMMMMM!!!!!!!!!!


“Apa itu??” seru Changmin dan Junsu bersamaan. Leeteuk segera menarik Eunhyuk saat Yunho lengah dan mereka berlari melewati Changmin, tetapi Junsu dan Jaejoong menghalangi jalan mereka. Eunhyuk melepaskan pegangan tangan Leeteuk lalu langsung memukul wajah Junsu dan Jaejoong dengan keras. Mereka berdua langsung tersungkur sambil memegangi wajah mereka. Leeteuk mendorong Eunhyuk agar berlari lebih dulu saat terdengar letusan senjata. Leeteuk terus berlari dibelakang Eunhyuk.

“HENTIKAN MEREKA!!!!”

Terdengar teriakan marah dari Yunho.

“Cepat!!! Cepat!!!”

“Siwon-ssi!” seru Eunhyuk.

“Tak ada waktu untuk bengong! Cepat masuk!” perintah Siwon. Eunhyuk dan Leeteuk segera masuk ke dalam mobil dan mobil itu langsung melaju dengan kencang.

“Gwenchana?” tanya Ryeowook cepat sambil memandang Eunhyuk.

“Ne.” Eunhyuk mengangguk sambil mengatur nafasnya.

“Leeteuk-ssi?” Ryeowook beralih ke Leeteuk.

“Lenganmu berdarah!” seru Donghae sambil menunjuk lengan Leeteuk.

“Gwenchana, hanya terserempet,” ucap Leeteuk menenangkan mereka semua. Leeteuk langsung merobek baju yang ia pakai dan langsung mengikatnya ke lengannya yang terluka.

“Hyung! Aku sudah mengatakan padamu sebelumnya, jangan bantu aku lagi!!” ucap Eunhyuk. “Aku jadi semakin merasa berhutang budi padamu hyung. Ku mohon, jangan seperti ini lagi hyung. Aku benar-benar tak..”

“Cukup. Aku mau tidur,” potong Leeteuk cepat sambil menyandarkan kepalanya ke kursi lalu memejamkan matanya.

Eunhyuk mendesah.

“Kenapa hyung tak mau mendengarkanku walau hanya sekali?” bisik Eunhyuk yang pasti masih dapat didengar oleh semua orang. “Ku mohon, jangan bantu aku lagi. Jika hyung melakukannya lagi, lebih baik aku menghilang saja dari hadapan hyung.”

“Ke manapun kau pergi, aku akan mendapatkanmu lagi,” ucap Leeteuk. Sungmin yang duduk di samping Leeteuk menoleh dan menatap Leeteuk yang masih memejamkan matanya. “Jadi, jangan harap kau bisa menjauh dari ku.”

“Apa sekarang hyung mengekangku?” tanya Eunhyuk. “Apa sekarang hyung tak akan melepaskanku?”

“Aku tak mengekangmu, Eunhyuk-ah. Belok kiri.”

“Eh?” Siwon terlihat bingung.

“Kau disuruh belok kiri,” jelas Eunhyuk. Siwon langsung membelokkan arah laju mobil. “Hyung, dia bukan Yesung hyung yang sudah terbiasa dengan perintahmu itu.”

“Kalau begitu, terus saja jalan sesuai jalan pulang yang kau tahu  Siwon-ssi,” ucap Leeteuk.

“Ne.”

“Ani! Kita tidak ke kedai hyung?” tanya Eunhyuk.

“Emm, tidak usah. Kita pulang saja sekarang,” kata Leeteuk. “Sebentar lagi malam tiba dan kita harus mencoba alat-alat milik Siwon-ssi dan Shindong-ssi. Ahh, Siwon-ssi, jeongmal gomawo atas peledak palsu yang kau buat.”

“Hahaha, gwenchana Leeteuk-ssi. Aku juga sangat menyukai itu. Ide mu benar-benar brilian,” puji Siwon.

“Di mana kalian memasang peledaknya?” tanya Eunhyuk.

“Apa kau tak melihatnya saat kau keluar tadi?” tanya Ryeowook. Eunhyuk menggeleng. “Aku meletakkannya di dekat pintu masuk.”

“Eh? Tapi kenapa ledakannya tidak sampai ke dalam?” tanya Eunhyuk.

“Sudah dibilangkan kalau itu peledak palsu,” seru Donghae gemas. Eunhyuk memandang Donghae bingung. “Itu bukan peledak, tetapi hanya sebuah petasan yang dimasukkan kedalam kaleng bekas. Kaleng bekas itu diletakkan terbalik lalu petasan dimasukkan ke dalam.”

“Tunggu, lalu, siapa yang menyalakan petasannya?” tanya Eunhyuk.

“Sudah dinyalakan dulu sebelumnya,” terang Shindong membuka suara untuk pertama kalinya. “Sebelum kami ke sini, kami sudah mengetesnya terlebih dahulu. Seberapa panjang sumbu yang akan digunakan agar bisa tepat waktu dan Leeteuk-ssi serta Siwon-ssi sudah memperkirakan. Ternyata perkiraan mereka tepat.”

“Tapi kenapa suaranya bisa sebesar itu?”

“Aku mengumpulkan semua mesiunya dan membuatnya menjadi satu petasan,” jelas Siwon.

“Oh..” Eunhyuk mengangguk-angguk paham. Eunhyuk menatap Leeteuk sejenak. Leeteuk sudah mulai mendengkur pelan. “Siwon-ssi.”

“Ne?”

“Bisa kita pergi ke kedai ddukbokki langganan Leeteuk hyung?”

“Di mana itu?” tanya Siwon.

“Tak begitu jauh dari ru...”

“Sudah ku bilang kita tidak usah ke sana,” ucap Leeteuk tiba-tiba.

“Ehh.. Hyung.. Ku pikir kau sudah tidur,”  ujar Eunhyuk salah tingkah.

“Kita pulang sekarang,” perintah Leeteuk. “Kyuhyun dan Henry pasti sudah panik. Aku tak mau jika mereka sampai menghubungi Yesung lagi dan pasti Kangin-ssi dan yang lain juga kembali. Cepat sedikit Siwon-ssi.”

“Ne.”

Siwon segera menambah kecepatan laju mobil. Eunhyuk mempoutkan bibirya, sedikit tidak puas dengan ucapan Leeteuk.

“Kalau ingin kenapa tidak ke sana saja. Kalau bersama Yesung hyung, pasti hyung langsung meminta pergi ke sana. Huh! Berusaha bersikap cool. Dasar hyung babo,” rutuk Eunhyuk panjang lebar. Donghae yang duduk di sampingnya hanya terkikik geli mendengar rutukan Eunhyuk.

“Ahh, yoboseyo? Nugu ya?” Tiba-tiba Shindong berbicara yang sedikit mengagetkan Leeteuk. “Ahh, Henry-ssi, waeyo? Ahh, gureyo? Kami sudah hampir sampai. Tunggu lah.”

“Ada apa?” tanya Leeteuk cepat sambil menatap Shindong.

“Mereka menemukan sesuatu yang aneh dari hasil pengintain dari minicamera yang dipasang Sungmin-ssi hari ini,” jelas Shindong.

“Hyung, tidak usah tegang seperti itu,” kata Eunhyuk.

“Leeteuk-ssi, sebenarnya sejak pertama ada yang ingin ku bicarakan padamu,” ucap Donghae tiba-tiba. Leeteuk menatap Donghae.

“Apa?” tanya Leeteuk.

“Aku mengatakan ini bukan karena aku tidak menyukai orang ini, tetapi memang aku agak sedikit merasa aneh dengan dia.”

“Nugu?”

“Aku tak pernah mengenal dia sebelum ini, sama dengan kalian semua. Tetapi saat aku melihat Zhoumi-ssi, aku sedikit merasa ada yang berbeda darinya.”

“Maksudmu?” tanya Eunhyuk tak mengerti ke mana arah pembicaraan Donghae.

“Kita sampai,” ucap Siwon dan sesaat kemudian mobil berhenti tepat di depan rumah milik Leeteuk. Leeteuk dan yang lain segera turun dan masuk ke dalam rumah.

“Henry!!! Henry!!” panggil Leeteuk. Tak ada jawaban, rumah itu terlihat tak berpenghuni.

“Ke mana mereka semua?” tanya Ryeowook.

“Henry!!!” panggil Leeteuk lagi.

“Ya hyung!! Kami di dapur!!” seru Henry. Mereka semua segera menuju dapur.

“Annyeong hyung,” sapa Henry. “Kami lapar, jadi kami makan dulu.”

“Kalau begitu aku akan mengeceknya sendiri,” ucap Leeteuk sambl pergi ke ruang kerja. Eunhyuk menahan langkah Leeteuk.

“Hyung, bersihkan dulu lukamu,” ucap Eunhyuk.

“MWO!! Leeteuk hyung terluka!!” seru Kyuhyun. Leeteuk menatap sebal ke arah Eunhyuk. Eunhyuk hanya bisa menunduk.

“Gwenchana, hanya terserempet peluru,” ujar Leeteuk.

“Kau itu babo! Kenapa bisa sampai tertangkap!” rutuk Kyuhyun pada Eunhyuk. “Untuk tidak ada yang terluka parah. Jika sampai ada yang terluka dan itu terjadi pada Leeteuk hyung, aku tak mau bertanggung jawab pada Yesung hyung!”

“Kyuhyun!” tegur Leeteuk. “Sudah hentikan. Kalian mau menunjukkannya padaku atau tidak?”

“Ne ne ne.”

Kyuhyun segera pergi mendahului Leeteuk dan yang lain mengekor dibelakangnya. Setelah duduk di depan komputernya, dia segera mengetik sesuatu di keyboard.

“Ini, perhatikan ini hyung.”

Kyuhyun menunjukkan sebuah rekaman video pada Leeteuk. Pengambilan gambar itu menggunakan infrared karena lorong bawah tanah itu sangat gelap. Leeteuk memperhatikannya dengan seksama. Sesaat tak ada apapun dan tak ada siapapun di lorong itu, sampai beberapa menit kemudian, tepat pukul 15.00, lorong itu dilewati oleh seseorang.

“Aku akan mempercepat ini sampai jam 18.43, jam saat ini.”

Kyuhyun menggerakkan mousenya dan rekaman itu bergerak cepat dan behenti saat rekaman itu berakhir di jam 18.43.

“Tak ada lagi yang melewati lorong itu,” ucap Donghae memecah keheningan. “Apanya yang aneh?”

“Itu yang aneh,” ujar Sungmin.

“Tak ada yang melewati lorong itu lagi,” kata Kangin. “Itu berarti orang yang tadi lewat tidak kembali lagi, entah ke mana dia dan berapa lama dia berada di tempat itu, kita belum mengetahuinya. Bagaimana pendapatmu Leeteuk-ssi?”



To be continued....



annyeonghaseyo...

so,, tolong kasih kritik dan saran ya...

gamsahamnida....



~SJK~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar