DARK FANFICTION

[FF] Always Super Junior (Part 3)


Title :: Always Super Junior (Part 3)
Author :: Kim Soo Jin
Cast :: All Super Junior member
Other Cast :: Temukan sendiri ya ^^
Genre :: Brothership
Rating :: General
Disclaimer :: Ide cerita author dapetin pas lagi ngubek-ubek FFn.. tapi cerita dan lain sebagainya murni buatan author.. ^^



Don't take my Fanfiction without FULL CREDIT to my Account, Don't copy my Fanfiction without my PERMISSION, Don't PLAGIAT my Fanficton. I HATE PEOPLE WHO JUST PLAGIAT !







--------------------------------------------------------------------








*KANGIN POV*


“Apa lagi yang kau sembunyikan dari kami?” tanya Heechul hyung pada Leeteuk hyung.

“Tidak ada,” jawab Leeteuk hyung singkat.

“Aish!! Jangan bilang tidak ada. Aku tahu kau sedang menyembunyikan sesuatu. Aku tau raut wajah itu Jungsoo. Jangan berbohong padaku lagi!”

Aku pun memandang Leeteuk hyung curiga, yang lain juga, kecuali si magnae sinting itu, kenapa sih dia tidak bisa mematikan PSPnya sebentar? Hufh, sudahlah. Tapi memang, sepertinya Leeteuk hyung sedang menyembunyikan sesuatu, tapi aku tidak tahu apa itu. Selain memikirkan Kibummie, pasti hyung sedang memikirkan masalah lain.

“Aku tidak menyembunyikan apa-apa dari kalian,” jawab Leeteuk hyung lagi dengan mantap, dia masih mengelak.

“Baiklah, kalau kau tidak mau mengatakannya. Lihat saja kalau sampai terbukti kau menyembunyikan sesuatu dari kami, aku tidak akan pernah memaafkanmu!” Heechul hyung sedikit mengancam Leeteuk hyung, membuatku sedikit menatap sebal pada Heechul hyung dan kulihat Leeteuk hyung tidak berani menatap kami.

Tiba-tiba aku dengar ada suara ponsel, ternyata milik Leeteuk hyung. Dia sedikit menjauh dari kami saat menerimanya. Siapa lagi yang menghubunginya. Kenapa.. Kenapa wajahnya begitu tegang? Aku tidak bisa mendengar apa yang dia bicarakan. Aku pun memandang para dongsaeng dan hyungku yang lain. Mereka juga sama, (kecuali tentu saja si magnae itu) berusah mendengarkan percakapan Leeteuk hyung. Beberapa saat kemudian hyungku itu bergabung lagi dengan kami. Kami semua memandang Leeteuk hyung dengan tatapan curiga tetapi tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut kami. Leeteuk hyung pun tidak berkata apa-apa pada kami. Apa lagi yang dia sembunyikan? Kenapa dia selalu tidak mau berbagi dengan kami? Apa dia tidak mempercayai kami? Dan siapa yang menghubunginya? Apa dari kantor lagi?

“Kyu, kapan kau akan memulai musikalmu?” tanya Leeteuk hyung tiba-tiba. Kulihat Kyuhyun menghentikan permainannya dan berfikir sejenak. Ohh, akhirnya dia berhenti juga.

“Emm, sekitar tiga sampai empat minggu lagi hyung. Wae?”

“Ani, hyung cuma ingin bertanya saja.”

“Ohh.” Dan Kyuhyun pun kembali memainkan PSPnya. Aish!! Bocah ini!! Kenapa sih tidak bisa berhenti bermain? Ingin sekali kusembunyikan PSPnya itu supaya dia tidak terus berkencan dengan  barang itu. Dasar magnae menyebalkan!

“Jungsoo!!”

Ada yang memanggil Leeteuk hyung dari pintu ruang pemotretan. Siapa ya? Ohh, manager hyung. Ada apa ya? Sepertinya akhir-akhir ini juga mereka sering berbisik-bisik berdua.

“Ada apa?” tanya Leeteuk hyung sambil berjalan mendekat. Kulihat mereka mengobrol agak lama dan tiba-tiba mereka berdua datang menghampiri kami.

“Setelah ini siapa yang akan maju pemotretan?” tanya manager hyung pada kami.

“Aku dan Kyuhyun,” jawab Donghae.

“Kalian terakhir, biar Jungsoo duluan yang melakukan pemotretan. Sekarang siapa yang sedang pemotretan?” tanya manger hyung sambil memandang kedalam.

“Eunhyuk dan Yesung hyung,” jawabku. “Memang kenapa hyung? Ada masalah?”

“Ne, aku ingin mengajaknya pergi sebentar. Ada yang harus  dia selesaikan sekarang.”

“Apa?” tanya Heechul hyung ingin tahu, sama seperti kami. Kulihat Leeteuk hyung menundukkan kepalanya.

“Ada data-data yang kacau diperusahaan, tentang jadwal kalian dan lain sebagainya. Jadi Jungsoo harus segera menyelesaikannya sekarang. Kalau tidak Lee SooMan seosaengnim akan marah besar.”

“Bagaimana mungkin bisa kacau?” tanyaku tak mengerti.

“Aku juga tidak tahu, tadi dari perusahaan terus menghubungiku menyuruh Jungsoo segera ke kantor.”

Apa yang menghubungi Leeteuk hyung tadi juga berasal dari kantor ya? Ahh, Yesung hyung sudah selesai.

“Ada apa?” tanya Yesung pada manager hyung.

“Ohh, kalian sudah selesai? Ayo Jungsoo, cepat masuk ke sana!” perintah manager hyung.

“Ne.” Leeteuk hyung pun segera pergi.

“Aku ikut,” ujar Heechul  hyung pada manager hyung.

“Ne?” tanya manager hyung dan Leeteuk hyung bersamaan.

“Aku ikut ke kantor,” ulang Heechul hyung. Ku lihat manager hyung sedikit terkejut. Kualihkan pandanganku ke Leeteuk hyung. Wajahnya datar. Sangat datar. Ada apa sebenarnya ini?


*KANGIN POV END*


“Mereka hanya membutuhkan Jungsoo,” ucap manager.

“Aku hanya ingin membantu,” tawar Heechul.

“Tidak usah, aku akan menyelesaikannya sendiri,” ujar Leeteuk. “Lagi pula mereka hanya memanggilku.” Dan Leeteuk pun segera masuk ke tempat set untuk pemotretan.

“Kenapa sih dengan kalian berdua?” tanya Heechul sedikit berang pada sang manager. “Apa yang sedang kalian sembunyikan dari kami?”

“Sembunyikan apa?” tanya sang manager pada Heechul. “Kami tidak menyembunyikan apa-apa dari kalian. Kau itu bicara apa sih?”

“Baiklah! Terserah kalian! Aku tidak peduli! Aku tidak bertanggung jawab kalau Jungsoo sampai collapse lagi!!” Heechul kembali menyilangkan tangan kedadanya.

Selama menunggu Leeteuk pemotretan mereka hanya berdiam diri. Lima belas menit kemudian Leeteuk pun keluar dari set pemotretan dan menghampiri sang manager.

“Ayo hyung,” ajak Leeteuk. Manager langsung pergi meninggalkan tempat itu. “Aku pergi dulu, annyeong.” Leeteuk membungkuk sedikit lalu pergi mengikuti sang manager.

“Ada yang tidak beres dengan mereka berdua,” sahut Yesung sambil memandang kepergian Leeteuk.

“Ne, aku juga berfikir seperti itu,” ucap Kyuhyun tanpa mengalihkan pandangan dari PSPnya.

“Ya!!! Magnae! Bisa kau hentikan itu!!” seru Kangin jengkel.

“Ini kan tidak mengganggumu, kenapa aku harus menghentikannya?” sahut Kyuhyun cuek.

“Sudah sudah, kalian tidak usah ribut,” ujar Yesung menengahi.

Mereka berduapun diam.


.

.

.


“Annyeonghaseyo,” sapa Leeteuk saat memasuki ruangan Lee SooMan.

“Annyeonghaseyo, duduk!” perintah Lee SooMan. Leeteuk pun langsung duduk di kursi dihadapan sang atasan.


BRUK!!!

Lee SooMan melempar majalah ke hadapan Leeteuk tetapi Leeteuk diam saja, dia sudah melihat majalah itu tadi pagi.

“Bagaimana kau akan menjelaskan itu?” tanya Lee SooMan.

“Tidak ada yang perlu saya jelaskan, semua itu hanya berita yang dibuat-buat. Anda seharusnya tahu itu,” ucap Leeteuk santai tetapi tetap sopan.


BRAKK!!


Kali ini sang atasan menggebrak meja.

“Dari awalkan kan aku sudah mengtakannya padamu. Jangan buat statemen seperti itu! Kau hanya akan menambah masalah saja. Seharusnya kau bilang kalau Kibum memang akan meninggalkan Super Junior untuk selamanya karena akting! Sudah!! Selesai!! Pasti tidak akan ada berita-berita gila seperti ini!!”

“Saya tidak bisa melakukan itu, akan ada banyak pihak yang terluka jika saya mengucapkan itu.”

“MWO!!!”

“Ne, saya dulu sudah berjanji pada fans saya bahwa Super Junior akan tetap bertiga belas apapun yang terjadi. Walau Kibum keluar sekalipun aku akan tetap bilang bahwa suatu saat dia pasti akan kembali. Karena kami sudah berjanji pada banyak orang bahwa kami akan tetap bertiga belas sampai kapan pun itu. Bukankah saya mengatakan ini juga saat saya menemani Kibum pamit? Kenapa Anda masih saja menanyakan ini?”

“Tak sadarkah kau Jungsoo??!!! Karena gara-gara ucapan mu itu, semua penulis itu menyebarkan berita-berita gila ini!”

“Saya kan sudah bilang, bahwa saya akan menyelesaikan semua masalah grup saya sendiri, terutama yang menyangkut tentang Kibum. Anda tidak perlu khawatir tentang ini.”

“Baiklah, aku akan pegang kata-katamu ini Jungsoo,” ucap Lee SooMan setelah diam sejenak. “Jika sampai berita-berita gila ini terus bermunculan, aku akan mengeluarkan pernyataan bahwa Kibum memang mengundurkan diri dan tidak akan kembali lagi sampai kapanpun. Kau paham?”

“Ne seosaengnim,” jawab Leeteuk sambil membungkuk dalam-dalam.

“Keluarlah.”

Leeteuk pun pamit sambil sekali lagi membungkuk dalam-dalam.

“Bagaimana?” tanya sang manager saat melihat Leeteuk keluar dari ruangan sang atasan.

“Aku akan meyelesaikannya hyung, aku harap kita bisa melakukan konferensi pers sebelum Kyuhyun memulai musikalnya. Mungkin minggu depan kita bisa adakan konferensi pers itu.”

Sang manager menganggukkan kepala.

“Aku akan membantu sebisaku, Jungsoo.”

“Ne, hyung, jeongmal gamsahamnida sudah mau membantuku.”

“Gwenchanha, ini sudah menjadi kewajibanku untuk selalu membantu dan melindungi kalian semua.”

Leeteuk tersenyum sambil mengucapkan terima kasih.

“Sudah, ayo aku antar kau kembali ke dorm sekarang.”

“Ani hyung, aku ada keperluan sebentar. Hyung jemput saja dongsaeng di tempat pemotretan tadi. Aku akan menemui kalian di dorm,” ucap Leeteuk sambil berjalan.

“Kau mau ke mana?” tanya manager sambil mengikuti langkah Leeteuk.

“Aku mau menenangkann diri sejenak hyung,” jawab Leeteuk.

“Baiklah, hati-hati ya. Kami tunggu kau di dorm.”

“Ne hyung.”

Dan mereka berdua pun berpisah saat sampai di lobi depan.

Sang manager segera pergi ke tempat parkir untuk mengambil mobil, sedangkan Leeteuk mencegat taxi.

“Ke rumah sakit pusat,” pinta Leeteuk pada sang sopir taxi.

“Ne, tuan.”

Leeteuk mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

“Yoboseyo?”


“Kibum-ah,” ujar Leeteuk. “Bagaimana kabarmu?”

“Teukie hyung, aku baik-baik saja. Hyung sendiri?”


“Aku juga.” Leeteuk terdiam.

“Ada apa hyung menghubungiku? Apa gara-gara berita di majalah itu hyung?”


“Kau sudah membacanya?”

“Mianahe aku sudah membuat kalian susah.”


“Ani, kami tidak apa-apa, jangan khawatirkan kami. Kau sendiri bagaimana? Apa kau baik-baik saja?”

“Aku tidak apa-apa. Hyung, jeongmal mianhae.”


“Ani, jangan meminta maaf. Hyung kan sudah bilang waktu itu. Hyung akan terus mendukung apapun yang kau lakukan. Dan sampai kapanpun kau akan tetap menjadi bagian dari Super Junior. Mengerti? Untuk berita-berita gila itu biar hyung yang selesaikan.”

“Ne hyung. Mianhae.”


“Aish!! Sudah hyung bilang, jangan meminta maaf terus!”

“Hahaha, ne. Tetapi aku tetap merasa bersalah karena sudah membuat kalian mendapat banyak masalah. Aku benar-benar tidak tahu kalau akhirnya kejadiannya bakal seperti ini.”


“Tidak apa-apa, yang terpenting sekarang kau harus bekerja keras. Tunjukkan pada mereka bahwa pilihanmu ini tidak salah. Kau pasti berhasil Kibummie!! Fighting!!!!”

“Gomawo hyung. Aku akan berusaha sebaik mungkin. Aku tidak akan mengecewakan kalian terutama kau hyung.”


“Ne, ya sudah. Lanjutkan lah kegiatanmu lagi. Annyeong.”

“Annyeong.”


Leeteuk pun memutuskan panggilan dan tersenyum sambil menatap ponselnya.

“Yang terpenting Kibum tidak apa-apa,” batin Leeteuk dalam hati.



~TBC~



jedeeeeerrrrrr!!!!!!!!!!!
horeeeeeee!!!!! sudah TBC lagi.... (lho?)
kependekan ya partnya???
hehehe... biar makin penasaran...
tenang aja... next partnya bakal di posting sesegera mungkin kok... ^^
jadi,, ditunggu aja ya...

so,,, pliiiisssss reviewnya....
ok???

gamsahamnida....
*bow bareng Teuk oppa* ^^



~SJK~

2 komentar:

  1. just one word "DAEBAK" ^^


    Next :)

    BalasHapus
  2. kenapa leeteuk gak mau crita ke yang lain? kasian dya,klo sakit lagi gimana?

    BalasHapus