DARK FANFICTION

[FF] Believe (Chapter 6) ~END~


Title : Believe (Chapter 6)
Author :Kim Soo Jin
Cast : All member Super Junior
Other Cast : Young Jin
Genre : Family, Brothership
Rating : General
Disclaimer : semua ide cerita murni dari imajinasiku #plak All Super junior member hanya milik orang tuanya dan milik Tuhan # Tapi Teuk oppa boleh buat ku ya.. ^^ #plak dirajam Angel



Don't take my Fanfiction without FULL CREDIT to my Account, Don't copy my Fanfiction without my PERMISSION, Don't PLAGIAT my Fanficton. I HATE PEOPLE WHO JUST PLAGIAT !



Happy reading ...



****************************************************************************





"Hyung, ini Eunhyuk. Ponsel Leeteuk hyung ada padaku. Ada apa dengan Leeteuk hyung?"

"Aissshhhh!!!" umpat Kangin. "Leeteuk hyung meninggalkan rumah sakit tanpa sepengetahuanku. Kau hubungi memberlain. Siapa tahu hyung sudah kembali ke dorm."

"Ne!" jawab Eunhyuk dan langsung memutuskan panggilan.

"Hyung! Kau pergi ke mana?"


*LEETEUK POV*


“Aku ijin dokter dulu ya hyung.”

Aku hanya mengangguk. Perlahan aku bangkit dari ranjang saat melihat Kangin sudah pergi. Dengan susah payah aku bangun karena rasanya tubuhku sulit sekali digerakkan. Aku memakai masker untuk menutupi wajahku. Perlahan aku keluar dan mengikuti Kangin dari jauh. Aku melihatnya masuk ke sebuah ruangan dan dengan langkah sangat pelan aku menuju ruangan itu.

'Dr. Young Jin'

Dari luar aku bisa mendengar suara dokter itu dan Kangin, walau hanya samar-samar.

"Apakah dia ingin penyakitnya semakin parah?"

"Itu suara dokter Young Jin," batinku. Tapi sekarang aku sama sekali tidak bisa mendengarkan suara Kangin. Aku terus berusaha mendengarkan saat tiba-tiba aku mendengar dokter Young Jin membentak Kangin.

"Kau ingin membuatnya semakin parah!! Pokoknya aku tidak akan mengijinkannya!"

Dokter itu tidak mengijinkanku pulang? Aku sedikit marah mendengar perkataan dokter itu. Aku pun segera pergi dari situ. Yang ada dipikiranku sekarang hanya pulang ke dorm untuk menemui dongsaeng-dongsaengku. Dengan susah payah aku berjalan keluar dari rumah sakit.

Aku terus berjalan hingga sampai ke pinggir jalan. Aku berusaha mencegat taxi yang lewat tetapi tidak ada satupun yang mau berhenti. Tubuhku mulai lemas saat tiba-tiba ada salah satu taxi yang berhenti tepat di depanku. Aku segera masuk dan menyebutkan alamat dormku pada sopir itu. Dan tiba-tiba semuanya menjadi gelap.


*LEETEUK POV END*


DI DORM


“YA!! Hyukjae!! Jangan bercanda kau!!!” bentak Heechul, para dongsaeng langsung memandang heran Heechul.

Aku sedang tidak bercanda hyung, dan aku juga sedang tidak ingin bercanda,” ujar Eunhyuk dengan suara panik diseberang telephone. “Teukie hyung tadi pingsan di kamar mandi dan Kangin hyung membawanya ke rumah sakit. Tapi tiba-tiba Leeteuk hyung sudah tidak ada di kamarnya."

"Kau pulanglah segera. Kami akan mencarinya," perintah Heechul lalu memutuskan panggilan.

"Ada apa?" tanya Hankyung.

"Jungsoo menghilang," jawab Heechul.

"MWO!!!" teriak seluruh member.

"Kenapa bisa hilang?" tanya Sungmin.

"Mana aku tahu!!" bentak Heechul. "Sekarang kita cari saja dia." Mereka pun segera pergi tanpa disuruh sampai dua kali

"Kita mau cari ke mana?" tanya Siwon.

"Ke mana saja, sekarang kita menyebar!" perintah Yesung.

Mereka segera terpecah menjadi dua kelompok. Donghae, Sungmin, Shindong, Yesung dan Kyuhyun berjalan kaki untuk mencari di sekitar dorm. Sedangkan Heechul, Hankyung, Ryeowook, dan Kibum masuk ke mobil Siwon, mereka akan mencari di sekitar rumah sakit yang jaraknya memang tidak begitu jauh dari dorm.


"Kangin, kami sedang menuju ke tempatmu."


Heechul mengirimkan sms itu ke Kangin.


"Ne."


Hanya itu balasan dari Kangin. 


"Hyung, apa mungkin Leeteuk hyung sedang perjalanan pulang ke dorm?" tanya Ryeowook pada Heechul. Heechul menggelengkan kepala.

"Aku tidak tahu, kau jangan tanya padaku, aku sedang tidak bisa berfikir gara-gara manusia bodoh itu," ujar Heechul.

Ryeowook pun diam. Selama dalam perjalanan menuju rumah sakit mereka selalu melihat kanan dan kiri jalan, siapa tahu mereka dapat melihat orang yang mereka cari.

Tiba-tiba ponsel Heechul berbunyi. Ada panggilan masuk. Heechul pun langsung menerimanya.

"Ada apa Kangin? Kau sudah menemukannya?"

"Belum, kalian ada di mana? Cepatlah sedikit. Aku khawatir pada Leeteuk hyung!" seru Kangin dari seberang.

"Sebentar lagi kami sampai." Heechul langsung memutuskan panggilan. Tak lama kemudian mereka sudah masuk ke halaman rumah sakit dan mereka menemukan Kangin sedang berdiri di depan pintu rumah sakit.

"Cepat masuk!!" teriak Heechul dari dalam mobil. Tanpa disuruh dua kali Kangin segera masuk.

"Kenapa Jungsoo bisa sampai menghilang seperti ini?" tanya Heechul. "Kau pergi ke mana tadi?"

"Aku sedang bertemu dokter di ruangannya, saat aku kembali Leeteuk hyung sudah tidak ada," jelas Kangin.

"Apa kata dokter?" tanya Siwon.

"Leeteuk hyung sudah semakin parah dan dia harus tinggal di rumah sakit untuk perawatan tetapi dia tidak mau dan memaksaku untuk mengajaknya kembali ke dorm."

"Apa mungkin Leeteuk hyung sudah kembali ke dorm?" tanya Ryeowook lagi.

"Mungkin saja," jawab Kangin segera. "Kita kembali ke dorm saja sekarang."

Siwon pun segera mengarahkan mobilnya kembali ke dorm.

Ditempat lain, kelompok Sungmin sedang berputar-putar di sekitar dorm sambil sekali-sekali meneriakkan nama Leeteuk. Mereka tidak berani berteriak terlalu keras karena ini sudah tengah malam.

"Leeteuk hyung!!" seru Donghae.

"Apa mungkin Leeteuk hyung sedang perjalanan pulang ke dorm?" tanya Shindong

"Mungkin saja. Oh, tunggu sebentar! Ada panggilan masuk," ujar Yesung sambil mengambil ponsel di sakunya.

"Ada apa Hyuk?"

"Kalian di mana? Kenapa tidak ada orang di dorm?"

"Kami sedang pergi mencari Leeteuk hyung, kami di sekitar dorm."

"Tunggu aku, aku segera ke sana."


PIP


Eunhyuk langsung memutuskan panggilan.

"Eunhyuk sudah kembali dari SUKIRA, dia akan segera menyusul kita ke mari."

Mereka pun segera mencari lagi. Saat baru berjalan beberapa menit, ponsel Yesung berbunyi lagi.

"HYUNG!! Leeteuk hyung pingsan!!! Cepat kembali ke dorm!!!!"


PIP


Yesung malah bengong mendengar perkataan Eunhyuk.

"Ada apa hyung?" tanya Kyuhyun dan Yesung pun tersadar.

"Leeteuk hyung sudah di dorm!!" ujar Yesung sambil pergi meninggalkan dongsaeng-dongsaengnya.

"Hyung!!! Tunggu!!!

Yesung terus berlari diikuti para dongsaengnya.

"Hyung!!" teriak Eunhyuk dari arah dorm. Mereka melihat Leeteuk sedang tergeletak dipangkuan Eunhyuk.

"Kenapa bisa seperti ini?" tanya Yesung, nafasnya memburu.

"Aku tidak tahu hyung. Tadi sopit taxinya bilang padaku kalau Leeteuk hyung langsung pingsan saat masuk ke taxi," jelas Eunhyuk. "Hyung, sadarlah." Eunhyuk terus berusaha membangunkan Leeteuk.


Ciiiiitttttt...


Tiba-tiba mobil Siwon berhenti tepat di depan mereka, dan semua yang ada di dalam mobil langsung keluar sambil meneriakkan nama Leeteuk.

"Ada apa ini?" tanya Heechul.

""Leeteuk hyung pingsan. Tadi taxi yang mengantarkannya ke sini," terang Eunhyuk.

"Ayo kita bawa ke rumah sakit saja," saran Ryeowook.

"Kita bawa masuk dulu," pinta Kangin sambil menggendong Leeteuk dan membawanya masuk. Tak di dengarkannya teriakan dari hyung dan dongsaengnya. Kangin terus saja berjalan cepat membawa tubuh lemas Leeteuk ke dorm mereka. Dengan susah payah Kangin membuka pintu dorm dan segera mambawa Leeteuk ke kamar. Saat sedang menyelimuti Leeteuk, tiba-tiba Kangin ditarik secara kasar oleh Heechul.

"Apa yang kau lakukan!" bentak Heechul.

"Hyung, aku hanya ingin membawa Leeteuk hyung masuk ke dalam," ujar Kangin.

"Kita seharusnya membawanya ke rumah sakit!" sahut Siwon.

"Ne, kalau tidak nanti penyakitnya semakin parah," tambah Kyuhyun.

"A.. Aku tidak ingin ke rumah sakit."

"Leeteuk hyung," sahut Kangin. Ternyata Leeteuk sudah sadar.

"Aku tak ingin ke rumah sakit lagi, Kangin-ah," racau Leeteuk.

"Aku tidak akan membawamu ke rumah sakit lagi hyung, percayalah padaku," ujar Kangin sambil mendekati Leeteuk.

"Aku tidak suka rumah sakit," racau Leeteuk lagi.

"Hyung tenanglah, kami tidak akan membawamu ke rumah sakit lagi." Kangin memandang Heechul.

"Heechul hyung, untuk kali ini biarkanlah Leeteuk hyung di sini. Aku yang akan merawatnya," pinta Kangin. Heechul diam saja. "Ayolah hyung, ku mohon."

"Terserah kalian, aku tidak peduli!"

Heechul langsung meninggalkan kamar Leeteuk. Kangin beralih lagi pada Leeteuk.

"Sekarang hyung istirahatlah, aku akan menemanimu," kata Kangin. Leeteuk mengangguk.

"Gomawo. Kalian istirahatlah, ini sudah malam, aku sudah tidak apa-apa," ujar Leeteuk. Para dongsaeng yang sedari tadi tidak bersuara pun mengangguk dan pergi ke kamar masing-masing kecuali Donghae, dia mendekati Leeteuk.

"Hyung, aku juga ingin merawatmu," pinta Donghae sambil mendekati ranjang Leeteuk. Leeteuk hanya bisa tersenyum.

"Mianhae, sekarang ini aku hanya bisa merepotkan kalian. Aku benar-benar tidak berguna," rutuk Leeteuk.

"Hyung, jangan seperti itu," tegur Donghae. "Hyung itu orang yang paling berarti bagi kami. Walau hyung merepotkan aku tidak peduli. Yang aku tahu adalah aku hanya ingin bersama dengan hyung terus. Semenjak Appa tidak ada, hyung yang selalu menjaga dan merawatku. Sekarang ijinkan aku menjaga dan merawatmu hyung."

"Gomawo Donghae, gomawo Kangin."

"Sudah, sekarang hyung istirahatlah," ujar Kangin.

Perlahan Leeteuk pun menutup matanya dan tertidur.

"Donghae, kau juga tidurlah di ranjangku," bisik Kangin. "Aku juga tidak ingin kau sakit."

"Hyung juga tidurlah."

Donghae langsung merebahkan diri di ranjang Kangin dan langsung tertidur. Sedangkan Kangin hanya duduk di ranjang Leeteuk sambil menyandarkan tubuhnya ke tembok. Tapi lama kelamaan dia juga tertidur.


0o0


Leeteuk menguap lebar.

“Ahh, sudah pagi ternyata,” batin Leeteuk saat melihat ke luar jendela. Perlahan Leeteuk bangun dan melihat dongsaeng yang sedang tertidur di sampingnya

“Kangin, gomawo karena kau selalu melindungiku,” bisik Leeteuk pelan. Leeteuk pun keluar kamar setelah menidurkan Kangin di tempat tidurnya.

“Ehh, Yesung,” sahut Leeteuk pelan. Yesung menoleh.

“Ahh, hyung. Kau sudah bangun?” tanya Yesung. Leeteuk mengangguk dan menghampiri Yesung yang sedang duduk di meja makan sambil mengaduk-aduk cangkir yang berisi teh.

“Bagaimana hyung keadaamu?”

“Aku? Aku baik-baik saja,” jawab Leeteuk. Yesung menatap Leeteuk sejenak.

“Tanganmu apa masih bengkak?”

Leeteuk memperhatikan tangannya yang kemarin sudah diperban oleh dokter Young Jin.

“Sepertinya sudah agak mendingan, aku belum mengeceknya lagi,” jawab Leeteuk. Yesung terus menatap Leeteuk, Leeteuk jadi sedikit risi diperhatikan seperti itu.

“Kau kenapa Yesung?” tanya Leeteuk saat Yesung tidak berhenti menatapnya. Yesung menggeleng pelan sambil memandangi cangkirnya.

“Hyung, aku mencemaskanmu,” bisik Yesung pelan. Leeteuk diam, Yesung pun kembali melanjutkan.

“Hyung, tidak bisakah kau istirahat saja? Aku tidak ingin pekerjaan ini membuatmu tambah parah.”

“Yesung,” sahut Leeteuk pelan. “Pekerjaan inilah yang bisa membuatku bertahan dan hanya bersama kalianlah aku bisa sejenak melupakan penyakit ini.”

“Tapi hyung, semakin hari kau semakin parah dan kau juga akan tidak maksimal melakukan pekerjaan ini.”

“Aku akan berusaha, Yesung. Tenang saja, semua pasti berjalan dengan baik. Percayalah padaku.”
Leeteuk kembali tersenyum berusaha menenangkan Yesung.

“Kenapa kau keras kepala sekali hyung,” bisik Yesung pelan.

“Sudah, kau tidak usah memikirkan penyakitku ini,” kata Leeteuk. Yesung menghela nafas panjang.

“Hyung, kau tahukan kalau kami sangat menyayangi dan mengkhawatirkanmu? Jadi jangan menyuruh kami untuk tidak memikirkanmu. Hyung itu sangat berarti untuk kami. Hyung!!!”

Leeteuk memegangi kepalanya yang berdenyut dan darah keluar lagi dari hidungnya. Yesung segera mengambilkan tisu untuk mengelap darah yang keluar dari hidung Leeteuk.

Tiba-tiba Heechul datang dan dia terpaku melihat Leeteuk sedang duduk di meja makan bersama Yesung dan saat Heechul akan pergi meninggalkan tempat itu, Leeteuk pun memanggil Heechul.

“Heenim,” panggil Leeteuk pelan. Heechul berhenti tetapi dia tidak berbalik. “Kau masih marah padaku?” Heechul diam saja.

“Maaf, kalau aku membuatmu marah, Heenim. Aku tidak ada maksud untuk membuat mu marah.”

“Sudah, lupakan saja,” ujar Heechul sambil berlalu. Leeteuk menghela nafas.

“Hyung, sudahlah, tidak usah dipikirkan, nanti juga dia kembali seperti semula,” kata Yesung. “Ayo hyung, sekarang kita masak saja untuk mereka. Sebentar lagi kami harus pergi ke SM untuk latihan dan hyung sebaiknya di dorm saja.”

"Andwe. Aku akan ikut bersama kalian," ujar Leeteuk. Yesung hanya menggelengkan kepala.

“Hari ini mau masak apa hyung?” tanya Ryeowook yang tiba-tiba saja sudah berada bersama dengan mereka diikuti Sungmin, Eunhyuk, Donghae dan Kibum.

“Tidak tahu, kita lihat saja ada apa di lemari es.”

“Aku ingin ramen,” sahut Donghae tiba-tiba. Semua pun memandang Donghae heran termasuk Leeteuk dan Yesung. “Aku ingin Teukie hyung memasakkan ramen yang enak untukku.”

“Iya, aku juga mau,” sahut Eunhyuk.

“Aku juga,” ujar Ryeowook dan Sungmin bersamaan. Yesung tersenyum mendengar perkataan dongsaeng-dongsaengnya.

“Hyung, mereka minta ramen tuh,” ujar Yesung pada Leeteuk.

“Baiklah, aku akan membuatkannya untuk kalian.”

Leeteuk pun berkutat sendirian di dapur itu, sedangkan yang lain menunggu sambil mengobrol, termasuk Yesung. Tak lama kemudian Kangin, Siwon, Hankyung, Shindong, Kyuhyun dan Heechul bergabung.

“Ya!! Kenapa kalian menyuruh Teukie hyung memasak?” tanya Kangin.

“Kami ingin makan ramen bikinan Teukie hyung,” jawab Donghae yang diikuti anggukan semuanya.

“Sudah, tidak apa-apa,” ujar Leeteuk. “Lagian juga tidak setiap hari kan aku membuatkannya untuk kalian. Nih, sudah matang.”

Leeteuk membawa satu panci penuh dengan ramen buatannya. Donghae dengan segera menyendokkan ke mangkuk di depannya, tetapi tangannya langsung dipukul dengan sendok oleh Kangin.

“Aku dulu yang ambil,” seru Kangin. Donghae hanya mengaduh sambil memegangi tangannya.

“Aish!! Enak saja, aku yang lebih tua, jadi aku dulu yang ambil,” seru Heechul sambil mengambil sendok dari tangan Kangin.

“Tidak boleh! Pokoknya aku dulu!”

Leeteuk hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah para dongsaengnya.

“Sudah, aku dulu saja yang ambil,” kata Leeteuk sambil mengambil sendok dari tangan Heechul dan Kangin. Leeteuk pun membagi-bagikan ramen bikinannya ke mangkuk para dongsaengnya sampai habis.

“Lho, hyung sendiri tidak makan?” tanya Donghae sambil terus melanjutkan makan. Leeteuk menggeleng pelan.

“Aku sedang tidak ingin makan, aku mau membuat susu coklat saja.” Leeteuk pun kembali ke dapur dan setlah selesai dia bergabung lagi bersama dongsaengnya yang masih menghabiskan sarapannya. Tiba-tiba Kangin mendekati Leeteuk sambil membawa sarapannya.

“Hyung harus makan, hari ini kita ada latihan,” ucap Kangin sambil menyuapkan ramen kemulut Leeteuk. Leeteuk diam saja. Dia malah memandang ramen dan Kangin bergantian.

“Ayo, buka mulutmu,” perintah Kangin. Leeteuk pun menurut.

“Aigo, kalian ini,” seru Sungmin sambil senyum-senyum dan langsung mendapat tatapan membunuh dari Kangin. Sungmin pun hanya meringis.

“Sudah Kangin, aku sedang tidak ingin makan,” kata Leeteuk saat Kangin sudah mengangkat sumpitnya lagi.

“Makan!” perintah Kangin.

“Tidak!” Leeteuk langsung membuang muka. Kangin pun menyerah.

“Kalau begitu hyung minum obat dulu,” kata Ryeowook sambil pergi mengambilkan obat-obatan Leeteuk. Seketika wajah Leeteuk berubah sedih.

“Ini hyung,” kata Ryeowook sambil menyodorkan obat dan segelas air putih. Leeteuk mengambilnya dan meminum obat itu satu persatu. Semua memandang Leeteuk. Melihat Leeteuk selesai meminum obat, Kangin pun mendekati Leeteuk yang terlihat akan muntah.

“Anak pintar,” ujar Kangin senyum-senyum sambil membelai rambut Leeteuk, sifat jailnya pun muncul.

“Ya!! Aku bukan anak kecil!!” seru Leeteuk manyun dan langsung disambut tawa oleh semuanya. Leeteuk pun ikut tertawa.

“Ahhh, aku pasti akan merindukan ini,” ujar Leeteuk. “Aku pasti bakal merindukan suasana ini.”

Kangin langsung memeluk Leeteuk. Leeteuk pun tiba-tiba menangis.

“Hyung,” bisik Yesung yang duduk disebelah Leeteuk, dia seakan mengerti apa yang sedang dirasakan Leeteuk sekarang. Yesung langsung menghapus air mata Leeteuk.

“Hyung, jangan bersedih, kamu akan selalu ada disisimu untuk memberikan kenangan yang paling indah untukmu,” janji Yesung yang langsung disambut anggukan dari semuanya.

“Gomawo,” ucap Leeteuk. “Kalian benar-benar yang terbaik. Maaf  kalau selama aku sakit aku telah merepotkan kalian.”

“Tidak apa-apa hyung,” ujar Siwon membuka suara.

“Sudah, sekarang saatnya kita pergi ke tempat latihan,” kata Kyuhyun.

Mereka pun segera berganti pakain dan pergi menuju tempat latihan di gedung SM.


0o0


don't! don! ijen geuman jom hae
Wisuhnui gamyuhndo buhsuhbuhryuh

buhsuhbuhryuh ni gashigui gamyuhndo
modu gidarigo issuh majimak baraemdo buhrijima
duhnjyuhbuhryuh ni geu gashigui gamyuhndo

super junior!



“Ahh, lelah,” seru Donghae sambil duduk di dekat kaca diikuti oleh yang lain. Leeteuk duduk dipojokan bersama dengan Kangin dan Kibum. Keringat deras mengalir di wajah Leeteuk. Kangin langsung mengambil handuk dan mengelap keringat Leeteuk dan memberikan botol air mineral pada Kibum dan Leeteuk.

“Gomawo,” kata mereka berdua bersamaan.

“Kau lelah hyung?” tanya Kangin.

“Sedikit,” jawab Leeteuk sambil meminum air yang diberikan oleh Kangin tadi.

"Tadi kan aku sudah bilang, hyung sebaiknya tidak usah ikut latihan dulu. Kemarin hyung habis pingsan, bahkan sampai dua kali, aku tidak ingin hyung pingsan lagi."

"Tidak apa-apa, setelah istirahat juga aku tidak akan lelah lagi," ujar leeteuk menenangkan. Mereka istirahat hampir 20 menit dan energi mereka sudah mulai kembali lagi.

“Ayo, kita mulai lagi,” kata Leeteuk bersemangat. Kangin hanya geleng-geleng kepala melihat hyungnya yang satu ini. Mereka pun segera mengatur barisan lagi. Saat semua sudah diposisi masing-masing, Kyuhyun pun segera memutar musiknya. Mereka memulai latihan lagi dengan semangat, Kyuhyun yang memang hanya mendapat bagian menyanyi di tengah lagi menunggu di belakang para hyungnya. Saat Kyuhyun selesai bernyanyi dan akan mundur, tiba-tiba saja ada yang menubruknya dari samping.

“HYUNG!!!!”

“TEUKIE HYUNG!!!!” seru Kyuhyun.

Ternyata Leeteuk ambruk dan menjatuhi Kyuhyun yang tadi berdiri di sampingnya. Mereka langsung mengerumuni Leeteuk yang wajahnya sudah berubah pucat.

“Ka.. Kangin.. Kau di mana?” racau Leeteuk dalam pelukan Kyuhyun.

“Hyung, aku di sini hyung,” jawab Kangin sambil mendekati Leeteuk, tubuhnya bersimbah keringat dingin.

“Kangin-ah, jangan tinggalkan aku. Jebal.”

“Hyung, aku tidak akan pernah meninggalkanmu hyung.”

“Kita harus membawanya ke rumah sakit,” sahut Yesung panik. Kangin pun langsung menggendong Leeteuk dan membawanya pergi diikuti para member. Tidak dihiraukannya perkataan Leeteuk yang tidak ingin ke rumah sakit. Staff yang ada di gedung itu pun memandang heran ke pada mereka, terutama Leeteuk.

“Hyung, bertahanlah,” bisik Kangin dengan panik masih sambil berlari. Siwon dan Eunhyuk sudah berlari terlebih dahulu untuk mengambil mobil. Tanpa mereka semua sadari, Heechul sedari tadi menggenggam erat tangan Leeteuk yang menjuntai dibelakang tubuh Kangin, wajahnya sama pucatnya dengan Leeteuk.

Sesampainya di depan gedung SM, Eunhyuk dan Siwon sudah siap dengan mobil masing-masing. Kangin segera memasukkan Leeteuk ke dalam mobil Eunhyuk diikuti oleh Heechul, Donghae, Ryeowook dan Kyuhyun. Sisanya masuk ke dalam mobil Siwon.

Eunhyuk pun langsung menjalankan mobilnya menuju rumah sakit dengan cepat.

“Sa..Sakit!!” racau Leeteuk tiba-tiba.

“Hyung, mana yang sakit?” tanya Kangin khawatir tetapi Leeteuk terus mengeluh sakit dan membuat Kangin menangis.

“Bertahanlah hyung,” rengek Kangin. “Sebentar lagi kita sampai rumah sakit. Eunhyuk-ahh, cepat sedikit!” Eunhyuk makin panik, dia sudah menjalankan mobil secepat yang dia bisa dalam keadaan ramai seperti ini. Heechul yang duduk di depan membelai lengan Eunhyuk lembut untuk menenangkan dongsaengnya yang tengah panik itu.

“Tenanglah Hyukjae. Kau tidak ingin kan kita mengalami kecelakaan?” Eunhyuk mengangguk, air matanya sudah mengalir deras.

“Heechul hyung, tolong ambilkan tisu,” pinta Kangin dari belakang. Dengan segera Heechul mengambilkan tisu yang ada di depannya dan menyerahkan pada Kangin. Kangin segera mengelap darah yang mengalir dari hidung Leeteuk.


Drrttt.. Drrrttt..


Tiba-tiba ponsel Heechul berbunyi. Heechul memandang sejenak layar ponselnya dan langsung menerima panggilan itu.

“Yoboseyo.”

“Heechul ssi, kalian mau pergi ke mana? Apa yang terjadi pada Leeteuk ssi?”

“Ahh, Daebin hyung, Jungsoo tadi pingsan, kami sedang membawanya ke rumah sakit. Mungkin dia kelelahan,” jawab Heechul, berusaha agar suaranya terdengar normal walau dia sangat panik.

Tapi sepertinya akhir-akhir ini dia sering sekali pingsan. Apa benar hanya kelelahan?

Heechul memandang Leeteuk sejenak dan tersenyum miris.

“Ne, hyung. Dia hanya kelelahan saja. Hyung tidak usah khawatir. Mungkin setelah istirahat beberapa hari dia akan membaik.”

Baiklah, jika terjadi apa-apa padanya segera beritahu aku. Mengerti?”

“Baiklah.”


PIP


Heechul langsung memutuskan panggilan. Heechul memandang Leeteuk.

Hyung, mau sampai kapan kau menyembunyikan ini? Aku benar-benar mengkhawatirkanmu.


Ciiiiittttttt.....


Eunhyuk menghentikan mobil tepat di depan rumah sakit dengan mendadak dan mereka semua segera keluar dari mobil, diikuti oleh mobil Siwon. Dan tepat pada saat itu mereka melihat dokter Young Jin sedang berdiri di depan pinti rumah sakit. Secara refleks Kangin memanggil dokter itu hingga membuatnya menoleh.

“Cepat bawa masuk!” perintah dokter Young Jin saat melihat Leeteuk yang pucat pasi ada dalam gendongan Kangin.

Mereka semua terus berlari menuju tempat yang ditunjuk oleh dokter Young Jin.

“Kalian tunggulah di luar, biarkan kami menanganinya,” perintah dokter Young Jin. Mereka semua pun mengangguk.

Selama 15 menit mereka menunggu dan dokter Young Jin pun keluar.

“Bagaimana dok?” tanya mereka semua bersamaan, Dokter Young Jin memandang mereka satu persatu dan berhenti pada Kangin.

“Kalian masuklah, Tuan Park ingin bertemu dengan kalian.”

Saat masuk ke kamar, Heechul langsung berdiri kaku melihat Leeteukk yang sudah diberi oksigen dan infus. Perlahan Heechul mendekati ranjang Leeteuk.

“Ya!! Jungsoo!! Bangunlah!!” bisik Heechul pelan dengan suara parau sambil menahan tangis. Para dongsaeng sudah berdiri di belakangnya. “Apa kau tidak mendengarku Jungsoo!!” Kali ini suaranya agar keras.

Leeteuk tetap tidak bergerak sedikit pun.

“Jungsoo!! Kenapa kau jadi lemah seperti ini!! Bangunlah!!” teriak Heechul.

“Hyung!!” tegur Yesung keras. “Jangan seperti ini. Sadarlah!! Kau hanya akan membuatnya makin parah jika terus seperti ini!”

Hankyung langsung mendekati Heechul dan memeluknya.

“Hee.. Heenim.”

Ada suara parau yang memanggil Heechul. Leeteuk!!!

“Jungsoo,” panggil Heechul langsung bersimpuh di samping tempat tidur. Leeteuk melirik Heechul, senyum tipis menghiasi bibirnya yang pucat.

“Heenim,” panggil Leeteuk pelan. “Kau tidak apa-apa kan?”

Heechul mengangguk.

“Kau tidak perlu mengkhawatirkanku, Jungsoo,” ujar Heechul. “Khawatirkanlah dirirmu sendiri.”

“Mianhaeyo, aku benar-benar sudah membuat susah kalian dan membuat kalian khawatir. Aku benar-benar minta maaf,” bisik Leeteuk. “Aku benar-beanr sudah gagal menjadi leader dan hyung untuk kalian. Aku benar-benar tidak berguna. Aku tidak bisa melindungi kalian. Aku benar-benar payah.”

“Hyung.” Suara Heechul tercekat saat mendengar penuturan Leeteuk dan sukses membuat para dongsaengnya menangis. Sekarang yang terdengar hanya suara tangisan mereka semua.

“Sudah, kalian jangan menangis lagi,” ujar Leeteuk. “Aku tidak ingin melihat kalian menangisiku.” Tetapi tangisan mereka makin keras dan membuat Leeteuk bangkit dari tidurnya dengan susah payah.

“Jangan bangun,” pinta Heechul sambil masih terus menangis. Tapi Leeteuk memaksa. Akhirnya atas bantuan Heechul, Kangin dan Hankyung, Leeteuk pun bisa duduk bersandar di atas tempat tidur itu. Perlahan Leeteuk merentangkan tangannya.

“Peluklah aku,” pinta Leeteuk. Mereka semua pun langsung menghambur kepelukan Leeteuk sambil masih menangis keras. Tangisan mereka terdengar pilu dan menyayat hati. Tetapi Leeteuk tidak menangis. Dia berusaha tegar dihadapan para dongsaeng yang mencintainya. Dia masih terus tersenyum. Senyum malaikat yang selalu membuat para dongsaengnya tenang.

“Tersenyumlah untukku,” pinta Leeteuk pada mereka semua saat mereka sudah melepaskan pelukan. Satu persatu mereka semua memaksakan senyuman mereka.

“Aku tidak akan pernah meninggalkan kalian,” ujar Leeteuk sambil tersenyum saat melihat semua dongsaeng menebarkan senyum terindah mereka untuknya dan Leeteuk pun menutup mata untuk selama-lamanya.


*END*


mian readers kalo endingnya tidak memusakan.. ini bikinnya SKS
#plakk kayak mau ujian aja

yo wis lah,, FFnya sudah tamat..
silahkan di review ya.. ^^
besok mau bikin FF apa lagi nggak tau..
saran dong, readers.. ^^

buat yg udah RnR/like gomawo....

bow 90 derajat*






~SJK~

2 komentar:

  1. Keren.... ini lebih baik ketimbang oppa harus mati :)

    Gomawo udah buat FF ini :)

    BalasHapus