DARK FANFICTION

[FF] Always Super Junior (Part 4)

Title :: Always Super Junior (Part 4)
Author :: Kim Soo Jin
Cast :: All Super Junior member
Other Cast :: Temukan sendiri ya ^^
Genre :: Brothership
Rating :: General
Disclaimer :: Ide cerita author dapetin pas lagi ngubek-ubek FFn.. tapi cerita dan lain sebagainya murni buatan author.. ^^



Don't take my Fanfiction without FULL CREDIT to my Account, Don't copy my Fanfiction without my PERMISSION, Don't PLAGIAT my Fanficton. I HATE PEOPLE WHO JUST PLAGIAT !





----------------------------------------------------------------------








“Ke mana Leeteuk hyung?” tanya Yesung pada manager.

“Dia masih di kantor,” jawab sang manager berbohong.

“Apa belum selesai?” tanya Heechul.

“Belum,” jawab sang manager lagi. “Kalian sudah selesaikan pemotretannya? Apa masih ada acara lain setelah ini?”

“Tidak ada,” jawab Sungmin. “Sampai malam ini kita free, kecuali Heechul hyung, Leeteuk hyung, Shindong hyung, Kangin hyung, Eunhyuk dan Siwon.”

“Baiklah, kalau begitu kita pulang sekarang?”

“Ne,” jawab mereka semua serempak.

“Kau juga ikut kan Siwon?” tanya manager.

“Ne hyung, sampai sore ini aku free. Jadi aku bisa main ke dorm dulu.”

“Baiklah, kalau begitu kita pergi sekarang.”

Mereka pun segera mengikuti sang manager menuju mobil setelah berpamitan pada para staff.

“Hyung, sebenarnya ada masalah apa di kantor?” tanya Yesung pada manager saat mereka sudah di dalam mobil.

“Aku juga tidak begitu tahu,” jawab manager. “Karena hanya Jungsoo tadi yang menyelesaikannya.”

“Aneh,” sahut Heechul tiba-tiba. Semua orang pun memandang Heechul bingung.

“Maksudmu?” tanya Hankyung.

“Ya aneh, kan biasanya untuk urusan jadwal dan lain-lain selalu melalu manager hyung, tapi kenapa hanya Jungsoo yang mengurusnya? Apa itu tidak aneh?”

Para member Super Junior pun mengangguk-anggukkan kepala mereka. Sang manager sedikit salah tingkah.

“Iya, memang sedikit aneh,” sahut Ryeowook. “Semua kegiatan kita kan selalu melalu manager hyung. Masa’ hyung tidak ikut membereskannya? Jangan-jangan ada masalah lain hyung?”

“Aku juga tidak tahu,” jawab sang manager pelan. Heechul memandang sang manager dengan tatapan aneh.

“Kau mau apa hyung?” tanya Kangin pada Heechul.

“Aku mau menghubungi Jungsoo,” jawab Heechul sambil menempelkan ponselnya ke telinga. Lama sekali tidak ada jawaban hingga Heechul mematikannya. Dia mencoba menghubungi Leeteuk sekali lagi, diikuti tatapan penasaran dari para dongsaeng. Sama, kali ini juga tidak ada jawaban.

“Mungkin Leeteuk hyung masih sibuk,” ucap Yesung. “Sudah, hyung jangan ganggu Leeteuk hyung dulu.”

Heechul hanya mendengus kesal.

.
.
.


 “Pak, bisa tolong lebih cepat sedikit?” pinta Leeteuk.

“Iya tuan.”

Sang sopir taxi pun segera mempercepat laju mobilnya.

“Terima kasih Pak, kembaliannya ambil saja.”

Dan Leeteuk pun segera berlari masuk ke Rumah Sakit. Dia terus berlari mencari ruangan yang tadi sudah diberitahu oleh seseorang.

“Eomma!!” panggil Leeteuk.

“Ahh, Jungsoo,” sahut sang Eomma.

“Bagaimana Appa?” tanya Leeteuk.

“Appa mu di dalam,” jawab Eomma.

“Appa kenapa Eomma? Sepertinya beberapa hari yang lalu saat aku bertemu Appa, Beliau sehat-sehat saja.”

“Appa mu terkena paru-paru basah.” Leeteuk yang sedang berjalan ke kamar langsung berhenti.

“Mwo? Paru-paru basah?”

Sang Eomma mengangguk.

“Tadi pagi Appamu tiba-tiba merasa sesak nafas, Eomma kira Appa kena asma tapi ternyata setelah diperiksa dokter, dia didiagnosa terkena paru-paru basah.” Eomma mengikuti Leeteuk masuk ke ruang rawat sang Appa. Leeteuk memandang sang Appa yang sedang tidur dengan tatapan sedih.

“Apa lagi kata dokter?” tanya Leeteuk.

“Appa mu harus menjalani terapi selama enam bulan dan minum obat secara teratur.”

Leeteuk mengangguk dan duduk di samping ranjang sang Appa. Tiba-tiba saja air matanya mengalir. Eomma pun mendekati Leeteuk dan menepuk pungguk anaknya itu dengan lembut.

“Jangan khawatir sayang, Appa pasti sembuh kok. Hanya perlu mengikuti terapi dan minum obat saja.”

Leeteuk mengangguk dan tiba-tiba ponselnya berdering. Leeteuk langsung mengambil ponselnya tetapi dia segera memasukkan lagi ke sakunya.

“Siapa? Kenapa tidak kau jawab?” tanya Eomma saat ponsel Leeteuk berhenti berdering.

“Heechul,” jawab Leeteuk dan ponsel Leeteuk kembali berdering, tetapi kali ini dia mendiamkannya.

“Kenapa tidak kau terima saja? Siapa tahu penting,” ucap Eomma lembut. Leeteuk menggeleng pelan dan memandang wajah sang Appa.

“Sudah, Appa pasti baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir. Apa sekarang kau tidak ada jadwal?”

“Tidak Eomma, sampai malam nanti aku free,” jawab Leeteuk. “Jadi aku mau menemani Appa. Eomma lebih baik pulang dan istirahat. Aku tidak ingin Eomma juga ikut sakit.”

“Tidak, kau yang seharusnya istirahar,” ucap Eomma. “Kau masih banyak kegiatan dan kau sudah bekerja terlalu keras. Kau lebih mudah sakit dari pada Eomma, jadi lebih baik kau yang pulang dan istirahatlah. Mumpung kau masih punya waktu untuk istirahat sampai nanti malam.”

“Tidak, aku mau menemani Appa,” sahut Leeteuk pelan. “Aku selalu tidak punya begitu banyak waktu untuk menemani kalian. Jadi, berhubung hari ini aku tidak ada acara hingga nanti malam, aku ingin menemani Appa.”

“Apa nanti dongsaeng-dongsaengmu tidak mengkhawatirkanmu? Kau pasti tidak bilang pada mereka kan kalau kau ke sini?”

Leeteuk sedikit tersentak dan dia pun mengangguk pelan.

“Sudah, lebih baik sekarang kau pulang dan istirahat. Eomma akan selalu mengabarimu tentang perkembangan Appa. Jadi kau tidak usah khawatir. Mengerti? Eomma akan menjaga Appa.”

Leeteuk memandang Eomma sejenak lalu memeluknya erat.

“Tolong jaga Appa ya Eomma,” pinta Leeteuk. Eomma mengangguk.

“Ne, sudah sana pulang.”

Leeteuk pun pamit dan pulang ke dorm dengan langkah lesu.

“Semoga Appa baik-baik saja,” batin Leeteuk sambil mencegat taxi. Dia segera menyandarkan tubuhnya ke kursi setelah menyebutkan tempat yang akan dia tuju pada sang sopir taxi. Perlahan ia pun menutup matanya dan tertidur.

.
.
.


“Tuan, kita sudah sampai,” ucap sopir taxi sambil mengguncang tubuh Leeteuk pelan.

“Ne?” tanya Leeteuk bingung.

“Kita sudah sampai tuan,” ulang sang sopir.

“Ohh.”

Leeteuk meregangkan tubuhnya sejenak lalu mengeluarkan uang untuk mebayar biaya taxi dan segera masuk ke dorm. Karena dia baru saja bangun tidur, dia pun masih sedikit merasa mengantuk dan tidak dilihatnya orang yang sedang berjalan di depannya, lalu..


BRUKKK


“Ohh, maaf,” ucap Leeteuk cepat sambil membantu orang di depannya berdiri.

“Ohh, Leeteuk hyung!!”

“Onew? Tumben kau ke mari?” sapa Leeteuk.

“Iya hyung,” jawab Onew sambil tersenyum.

“Apa yang membawamu ke mari?” tanya Leeteuk sambil melanjutkan perjalanan diikuti oleh Onew di sampingnya.

“Aku ingin meminta bantuanmu hyung,” jawab Onew. Leeteuk mengangguk-angguk dan mereka pun sudah sampai di depan pintu dorm Super Junior.

“Hyung,” panggil Onew pelan.

“Ne?”

“Tadi sebelum aku kemari aku membaca ini.”

Onew menunjukkan sebuah majalah pada Leeteuk dan seketika itu juga mata Leeteuk langsung membulat. Dia yang semula akan membuka pintu dorm pun mengurungkan niatnya. Leeteuk menarik Onew menjauhi dorm.

“Wae hyung?” tanya Onew bingung.

“Ku mohon kau jangan menceritakan ini pada siapapun, terutama pada dongsaeng-dongsaengku. Mengerti?”

“Tapi kenapa hyung?”

“Belum saatnya memberitahu mereka. Jadi kuharap kau tidak memberitahu mereka. Mengerti? Dan singkirkan majalah itu, setelah itu aku baru akan mengajakmu masuk.” Onew pun menyerah.

“Baiklah.” Dan diapun memasukkan majalah itu ke tasnya. Leeteuk membuka pintu dorm dan masuk, diikuti oleh Onew. Dorm terdengar sangat ramai.

“Hyung, kau sudah pulang?” seru Ryeowook. “Ohh, Onew, tumben kau kemari?”

“Ne, annyeonghaseyo,” sapa Onew sambil membungkuk dalam.

“Masuklah,” ajak Leeteuk.

“Kau darimana saja hyung? Kenapa baru pulang? Apa masalah di kantor sudah selesai?” tanya Donghae sambil memeluk Leeteuk dengan manja.

“Ne, masalah di kantor sudah hyung atasi. Jadi tidak ada yang perlu kalian khawatirkan,” jawab Leeteuk sambil tersenyum, diapun duduk di sofa.

“Kau juga dari kantor hyung?” tanya Onew kaget.

“Ne.”

“Aku juga dari sana, kenapa aku tidak melihatmu?”

“Memang kau di mana?” tanya Heechul.

“Aku di ruang latihan.”

“Hahaha, mana mungkin kau bertemu denganku,” seru Leeteuk sambil tertawa.

“Onew, apa yang membawamu ke mari?” tanya Yesung. “Bukannya saat ini kau sedang mempersiapkan album baru?”

“Ne hyung,” jawab Onew.

“Ya! Onew! Di mana Minho?” tanya Kyuhyun.

“Dia sepertinya sedang jalan-jalan, wae hyung?”

“Ani, aku hanya ingin mengajaknya bermain game,” jawab Kyuhyun.


PLETAK!!


Kangin menjitak kepala Kyuhyun keras-keras.

“YA!!! Kenapa kau memukulku!!” seru Kyuhyun marah.

“Kenapa sih yang dikepalamu hanya ada game, game dan game. Tidak bisakah kau berhenti?”

“Tidak!” jawab Kyuhyun ketus sambil pergi ke kamarnya.

“Ya!! Kyuhyun!” panggil Kangin, terbersit rasa bersalah dihatinya saat melihat Kyuhyun pergi.

“Kau itu!” seru Leeteuk pelan. “Jangan seperti itu padanya, cepat minta maaf.”

Kangin mendesah dan segera pergi ke kamar Kyuhyun.

“Apa yang kau mau tanyakan padaku Onew?” tanya Leeteuk sambil menatap Onew.

“Soal konsep untuk album terbaruku hyung, apa kau mau membantuku sedikit?”

“Apa? Ya! Donghae! Jangan seperti ini! Bera.. Hae? Sejak kapan dia tidur?”

Ternyata Donghae sedang tertidur sambil memeluk lengan Leeteuk. Onew dan yang lain memandang Donghae geli.

“Aigoo, bocah ini. Hae, tidurlah di kamar,” ujar Leeteuk sambil mengguncang tubuh Donghae.

“Shirho!!” seru Donghae pelan sambil mengeratkan pelukannya. Eunhyuk yang melihat itu memukul kaki Donghae pelan. Secara refleks Donghae langsung menjejakkan kakinya dan tepat mengenai wajah Eunhyuk. Eunhyuk langsung mengaduh kesakitan sambil memegangi hidungnya sedang yang lain hanya bisa tertawa.


BRAKK!!!


Semua langsung berhenti tertawa saat mendengar suara itu. Mereka hanya saling pandang dan mendengarkan. Eunhyuk masih sibuk memegangi hidungnya yang sakit sambil mengaduh pelan.

“Apa itu?” tanya Leeteuk. “Hae, bangunlah sebentar.”




~TBC~


hehehe....
sudah TBC lagi...
mian ya kalo ceritanya jadi rada ngawur....
ㅋㅋㅋ...
author hanya menuliskan apa yang sedang berada di otak author... ^^

so,,, mind to review???
^_^



~SJK~

1 komentar: