DARK FANFICTION

[FF] Always Super Junior (Part 5)


Title :: Always Super Junior (Part 5)
Author :: Kim Soo Jin
Cast :: All Super Junior member
Other Cast :: Temukan sendiri ya ^^
Genre :: Brothership
Rating :: General
Disclaimer :: Ide cerita author dapetin pas lagi ngubek-ubek FFn.. tapi cerita dan lain sebagainya murni buatan author.. ^^



Don't take my Fanfiction without FULL CREDIT to my Account, Don't copy my Fanfiction without my PERMISSION, Don't PLAGIAT my Fanficton. I HATE PEOPLE WHO JUST PLAGIAT !





------------------------------------------------------------------------------------------------------







Part sebelumnya..



Ternyata Donghae sedang tertidur sambil memeluk lengan Leeteuk. Onew dan yang lain memandang Donghae geli.

“Aigoo, bocah ini. Hae, tidurlah di kamar,” ujar Leeteuk sambil mengguncang tubuh Donghae.

“Shirho!!” seru Donghae pelan sambil mengeratkan pelukannya. Eunhyuk yang melihat itu memukul kaki Donghae pelan. Secara refleks Donghae langsung menjejakkan kakinya dan tepat mengenai wajah Eunhyuk. Eunhyuk langsung mengaduh kesakitan sambil memegangi hidungnya sedang yang lain hanya bisa tertawa.


BRAKK!!!


Semua langsung berhenti tertawa saat mendengar suara itu. Mereka hanya saling pandang dan mendengarkan. Eunhyuk masih sibuk memegangi hidungnya yang sakit sambil mengaduh pelan.

“Apa itu?” tanya Leeteuk. “Hae, bangunlah sebentar.”



~ASJ part 5~


"Sepertinya dari kamar Kyuhyun hyung," sahut Sungmin pelan. Leeteuk pun segera pergi ke kamar Kyuhyun diikuti dongsaeng-dongsaengnya.


BRAKKK!!!!


Sekali lagi suara itu terdengar dan memang sepertinya suara itu berasal dari kamar Kyuhyun. Tetapi tidak ada teriakan atau apapun. Hanya ada suara benda dipukul keras. Leeteuk yang sedikit panik langsung menyerbu ke kamar Kyuhyun.

"Ada apa?" tanya Leeteuk panik sambil menatap Kangin dan Kyuhyun yang sedang berdiri berhadapan. "Kalian kenapa?"

"Kami tidak kenapa-kenapa hyung," jawab Kangin bingung. "Memang kenapa?"

"Tidak, barusan kami mendengar.."


BRAKKKK!!!!


"Itu, suara itu!!" seru Sungmin.

Mereka semua jadi bingung, darimana asal suara itu.

"Hy.. Hyung, itu bukan hantu kan?" tanya Eunhyuk dengan suara bergetar.

"Hush!! Mana ada hantu siang-siang!!" seru Shindong sambil memukul punggung Eunhyuk. Eunhyuk hanya bisa meringis.

"Atau jangan-jangan itu tikus!!" seru Donghae.

"Aish!! Hyung ini!! Mana ada tikus di dorm kita!! Apa lagi dengan suara seperti itu!!!" marah Ryeowook.

"Lalu dari mana suara itu?" tanya Leeteuk bingung.


BRAKKKK!!!!


"Sepertinya dari pintu dorm," sahut Heechul pelan saat suara itu terdengar lagi. Semua memandang Heechul dan Heechul mengangguk. "Coba kalian dengarkan."

Tanpa babibu lagi, Leeteuk langsung pergi menuju pintu dorm tanpa sepengetahuan dongsaengnya. Langsung dibukanya pintu dorm itu dan..

"AAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!"

Semua penghuni dorm yang sedang berdiskusi  jadi kaget dan panik, mereka langsung berlari keluar.

"Ada apa hyung?" tanya mereka semua bersamaan. Leeteuk diam saja sambil memandang kedepan.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!" teriak mereka bersamaan.

Ada sebuah patung seukuran manusia yang sangat mengerikan. Patung itu seluruh wajahnya seperti habis terbakar. Dari dalam perut patung itu keluar cacing yang sangat banyak. Apa lagi seluruh bagian patung itu dilumuri oleh darah dan baunya sangat menyengat.

"Kerjaan siapa ini!!!" seru Heechul marah setelah berhasil menguasai dirinya. "Di mana securitynya? Kenapa barang menjijikkan seperti ini bisa sampai di sini!!"

Heechul langsung masuk ke dorm dan menghubungi security, dia nampak sangat marah saat berbicara dengan security melalu telephone. Saat sudah puas marah-marah, Heechul kembali ke depan.

"Ya!!! Kenapa kalian masih di sini? Cepat masuk!! Jungsoo, kau tidak apa-apa kan?"

Leeteuk menggeleng lemah, wajahnya sangat pucat.

"Sudah sana kau masuk!" perintah Heechul pada Leeteuk saat hanya tinggal mereka berdua yang ada di depan. Leeteuk menggeleng pelan sambil menunjuk tangan sang patung.

"Apa?" tanya Heechul sambil mengikuti arah telunjuk Leeteuk. "Kau menyuruhku mengambil itu? Buat apa Jungsoo? Paling hanya kerjaan antis. Buat apa kau ingin tahu!!"

"Siapa tahu itu penting," sahut Leeteuk dengan suara bergetar.

"Aku tidak mau mengambilnya, biar nanti security saja yang mengambilkannya untukmu. Sudah sana kau masuk, kau perlu minum untuk menenangkan dirimu."

Leeteuk mengangguk dan langsung masuk ke dalam dengan langkah lemas.

"Hyung, kau tidak apa-apa?" tanya Kangin sambil menggandeng Leeteuk dan mendudukkannya di sofa. "Kau pucat sekali hyung. Ryeowook, tolong ambilkan air putih untuk Leeteuk hyung."

Ryeowook yang sudah tidak sepucat Leeteuk pun pergi mengambilkan air.

"Ini hyung."

"Gomawo," ucap Leeteuk sambil meminumnya. "Bisakah salah satu dari kalian menemani Heenim? Aku tidak mau dia marah-marah terus pada security itu."

"Biar hyung!" seru Kyuhyun. "Dia pantas mendapatkannya! Benar kata Heechul hyung, bagaimana mungkin barang menjijikkan itu bisa sampai di depan dorm kita? Kalau security menjaga dengan benar, kejadian ini tidak mungkin terjadi!!!" Leeteuk hanya diam mendengar ocehan Kyuhyun, dia lalu ingat seseorang.

"Onew, kau tidak apa-apa? Mianhae kau melihat itu semua."

"Tidak apa-apa hyung. Hyung tidak usah mengkhawatirkanku. Khawatirkan diri hyung sendiri. Wajah hyung pucat sekali."

Leeteuk menyentuh wajahnya dan menutupinya dengan kedua tangannya.

"Tadi kenapa hyung pergi keluar sendiri?" tanya Kangin.

"Aku hanya ingin segera mengeceknya, tidak tahunya yang aku lihat seperti itu."

"Ini kertas dari patung itu!" ucap Heechul sambil menyerahkan selembar kertas berwarna merah pada Leeteuk. Leeteuk langsung menerima dan membukanya. Matanya terbelalak saat membaca kata demi kata.



KAU YANG MEMBUAT KIBUM DIKELUARKAN!!
AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMAAFKAN ORANG YANG BERANI MENGELUARKAN KIBUM!!!!
INGAT ITU LEETEUK!!!



"Apa maksudnya ini? Hyung mengeluarkan Kibum?" tanya Kangin pada Leeteuk.

"Ani. Pasti ada yang salah dengan ini," sahut Donghae. "Kenapa ada yang berfikiran sampai seperti ini?"

"Panggil manager hyung," perintah Heechul. "Kita harus memberitahunya." Yesung mengangguk dan segera menghubungi sang manager.

"Kenapa sampai ada yang berfikiran seperti ini?" tanya Hankyung. "Bukankah waktu itu Leeteuk hyung juga sudah menjelaskan pada media bahwa Kibum memang ingin lebih menekuni dunia akting tetapi tetap mejadi bagian dari kita. Lalu kenapa ada yang berfikiran seperti ini?"

"Pasti hanya salah paham,"ucap Leeteuk pelan. "Sudah, kalian tidak usah khawatir. Aku tidak apa-apa kok."

"Tidak apa-apa apanya?" seru Yesung cepat setelah selesai menghubungi sang manager. "Hyung sampai pucat seperti itu. Bagaimana kalau kejadian seperti ini terjadi lagi? Bagaimana kalau hyung diserang saat hyung sedang sendiri? Apa hyung tidak memikirkan itu?"

 "Tapi mereka tidak akan berfikiran seperti itu kalau tidak ada yang memancingnya," sahut Kyuhyun pelan. Semua orang langsung memandang Kyuhyun bingung. "Kalian tahukan? Tidak akan ada asap kalau tidak ada api. Jadi pasti ada sesuatu yang tidak kita ketahui diluar sana."

"Kita tanya manger hyung saja," ujar Ryeowook. "Kita tunggu manager hyung datang. Nanti kita bicarakan padanya. Kapan manager datang?"

"Sebentar lagi," jawab Yesung.

"Kau mau ke mana Kyu?" tanya Sungmin saat melihat Kyuhyun beranjak dari tempat itu.

"Aku mau ambil laptop," jawab Kyuhyun.

"Ya!! Dalam situasi seperti ini kau masih mau bermain game?" tanya Donghae tak percaya. Tapi Kyuhyun tetap pergi ke kamarnya.

"Siapa juga yang mau main game," ujar Kyuhyun dingin saat sudah kembali sambil membawa laptopnya. "Aku mau cari berita diinternet. Siapa tahu ada yang bisa menjelaskan ini semua."

"MWO!" teriak Leeteuk. Semua langsung memandang Leeteuk heran, karena hanya dia yang berteriak. Leeteuk langsung mendekap mulutnya dengan kedua tangan.

"Wae hyung?" tanya Kyuhyun sambil memandang hyungnya curiga. "Apa hyung sudah tahu ini semua?"

Leeteuk diam saja sambil menundukkan kepalanya.

"Benarkan Jungsoo, pasti ada yang sedang kau sembunyikan dari kami," ujar Heechul sambil melipat tangannya di dada.

"A.. Ani," jawab Leeteuk pelan.



"LEETEUK POV*



"Siapa juga yang mau main game. Aku mau cari berita diinternet. Siapa tahu ada yang bisa menjelaskan ini semua," jawab Kyuhyun dengan dingin.

"MWO!" teriakku dengan segera dan sejenak aku jadi merasa bodoh. Dongsaeng-dongsaeng memandangku dengan tatapan aneh. Aku langsung mendekap mulutku dengan kedua tangan.

"Dasar babo!!" rutukku dalam hati.

"Wae hyung?" tanya si magnae padaku. "Apa hyung sudah tahu ini semua?"

Aku hanya bisa diam sambil menundukkan kepala. Aku tidak tahu harus berkata apa pada mereka. Apa aku harus menceritakan semuanya pada mereka?

"Benarkan Jungsoo, pasti ada yang sedang kau sembunyikan dari kami," ujar Heenim.

Apa yang harus ku katakan?

"A.. Ani," jawabku pelan dan sesaat kemudian ponselku berbunyi. Aku langsung mengambilnya dari saku. "Eomma?"

"Yeoboseyo," jawabku cepat.

"Kau sudah sampai dorm?" tanya Eomma.

"Ne, Eomma. Wae?" tanyaku.

"Ani, Eomma hanya memastikan kau sudah sampai dengan selamat. Kau istirahatlah. Kau jangan terlalu memikirkan Appa. Eomma akan menjagakannya untukmu. Arasseo?"

"Ne Eomma."

"O iya, Eomma juga sudah membaca berita tentang Kibum tadi di majalah."

"Ne?"

"Eomma tadi membaca berita tentang Kibum di majalah. Tentang Kibum yang kau depak dari Super Junior dan lain-lain itu. Eomma tahu, pasti tidak seperti itu kejadiannya. Apa atasanmu memanggilmu? Apa Beliau memarahimu lagi?"


"Ne eomma," jawabku pelan. "Tapi aku tidak apa-apa kok Eomma, aku sudah mengatasinya."

"Baguslah kalau seperti itu. Pasti setelah berita itu muncul, banyak yang berfikiran tidak-tidak tentang dirimu. Kau berhati-hatilah sayang."

"Ne Eomma, aku pasti berhati-hati."

"Baiklah, sudah dulu ya. Titipkan salam untuk dongsaeng-dongsaengmu."


"Ne."

Aku pun memutuskan panggilan.

"Ada apa dengan Ahjumma?" tanya Donghae padaku.

"Tidak ada apa-apa. Hanya menanyakan kabar saja," jawabku. "Ohh, hyung. Kau sudah datang?"

Manager hyung datang disaat yang tepat. Mungkin ku biarkan dia saja yang menjelaskan? Atau biar aku saja?

"Ada apa kalian memanggilku ke mari? Dan.. Dan bau apa ini? Seperti bau darah?"

"Ne, barusan ada yang mengirimkan patung berdaran ke Jungsoo," jawab Heenim.

"Benarkah?" tanya manager hyung kaget. Dia menatapku. Aku pun mengangguk dan menyerahkan kertas yang sejak tadi ku pegang padanya. Dia membaca dengan cepat lalu menatapku lagi.

"Sebenarnya apa yang kalian sembunyikan dari kami?" tanya Kyuhyun padaku dan manager hyung. Aku menghela nafas sejenak dan menatap dongsaengku satu per satu lalu berhenti pada Onew.

"Onew, bisa kau pulang sekarang? Hyung akan menghubungimu lagi nanti," pintaku pada Onew. Onew pun mengangguk dan berpamitan kepada kami semua.

"Jelaskan pada kami sekarang," pinta Heenim padaku. Aku menghela nafas sejenak.

"Sebelumnya aku minta maaf karena sudah menyembunyikan masalah ini pada kalian," ujarku memulai. "Seperti yang kalian lihat disurat ancaman itu, banyak sekali media yang membicarakan tentang kepergian Kibum. Seperti dulu, mereka mengeluarkan berita yang tidak-tidak tentang dia. Dan berita terakhir yang aku baca memang berbunyi bahwa aku mendepak Kibummie dari Super Junior."

"MWO????" teriak Donghae. "Kenapa bisa seperti itu hyung? Bukannya waktu itu hyung sudah menjelaskan pada mereka semua? Lalu kenapa masih muncul berita-berita seperti itu?"

"Hyung sendiri juga tidak tahu," jawabku sambil menunduk.

"Jadi apa rencanamu?" tanya Heenim padaku. Kutatap dia, diwajahnya sama sekali tidak menyiratkan kemarahan.

"Aku akan mengadakan konferensi pers lagi dan aku akan menjelaskan pada mereka sekali lagi."


PLETAKKKK


"Awww!!!!' seruku sambil memegang puncak kepalaku. Heenim baru saja menjitak kepalaku keras-keras.

"Aku sudah mengatakannya padamu kan? Jangan pernah menyembunyikan apapun dari kami!!" seru Heenim. Hah! Dia sudah kembali seperti semula. "Kau pikir kami ini apa? Orang lain? Ya! Jungsoo, kita ini sudah tinggal bersama untuk waktu yang lama, kenapa kau masih saja selalu seperti ini? Apa salahnya berbagi masalah dengan kami?"

"Aku tidak ingin merepotkan kalian," bisikku.

"Kau yang seperti ini yang merepotkan!"

"Mianhae," bisikku sekali lagi.


*LEETEUK POV END*


Para dongsaeng memandang Leeteuk dengan perasaan antar sebal dan iba.

"Kapan hyung akan mengadakan konferensi pers?" tanya Yesung.

"Emm, minggu depan," jawab Leeteuk.

"Kenapa tidak secepatnya?" tanya Hankyung.

"Iya hyung," ujar Shindong menimpali. "Bagaimana kalau kejadian seperti hari ini terulang lagi? Apa lagi hyung sudah mendapat ancaman seperti itu."

"Seminggu kedepan kita masih banyak jadwal," jawab Leeteuk.

"Jadwal kalian tidak begitu penting, yang terpenting adalah keselamatanmu," sahut manager tiba-tiba. Leeteuk memandang sang manager tidak percaya.

"Ani, tapi.."

"Tidak ada tapi-tapian Jungsoo," potong sang manager. "Pikiranku juga sama dengan mereka, aku tidak ingin terjadi apa-apa padamu. Lusa aku akan mengumpulkan semua media. Kalian bersiaplah."

"Baik!" jawab semua member Super Junior kecuali Leeteuk.

"Lalu jadwal kita? Kita kan tidak mungkin membatalkannya hyung," ujar Leeteuk pelan. "Apa kata mereka jika kita membatalkannya secara tiba-tiba?"

Manager mengambil selembar kertas dari tasnya dan membaca sejenak.

"Kalian ada jadwal dari jam 8-11 lalu dilanjutkan lagi jam 3. Kalian punya waktu 1 jam untuk mempersiapkan konferensi pers dan untuk acaranya sendiri mungkin satu sampai satu setengah jam saja cukup. Bagaimana?" tanya manager. Leeteuk menimbang-nimbang sejenak lalu mengangguk.

"Baiklah, aku serahkan semuanya pada manager hyung," ujar Leeteuk.

"Ne, berarti lusa jam 1 siang. Jungsoo, siapkan dirimu untuk menjawab pertanyaan dari para wartawan."

"Ne hyung."



~TBC~


Jeng jeng jeng....
makin pendek ya???
hwakakak...
biar makin makin makin penasaran...
hhe...
geje juga kan ceritanya??
nah,, masih ada part 1 lg nih... part terakhir...
tunggu ya...
dan author nggak tahu kapan bakal posting FFnya...
kkk~
tergantung peminat...
kalo peminatnya banyak bakal cepet post.. kalo nggak ya nggak tau deh...
kkk~ (author dirajam readers)

ya sudahlah, dari pada baca ocehan author yg makin nggak jelas..
mendingan readers RCL deh ahh... (maksa)

ok...
sampai ketemu di next part...

annyeong...
and gamsahamnida...

~SJK~

1 komentar:

  1. Author... makin penasaran sama kelanjutannya ^^

    Part 6 jangan lama lama ya??
    ntar keburu lumutan akunya. hehehe :)

    BalasHapus