DARK FANFICTION

[FF] Ocean Fifteen (Chapter 5)







Title :: Ocean Fifteen
Lenght :: Chapter
Author :: Kim Soo Jin (Sansan Kurai)
Main Cast :: All Super Junior member + Zhoumi and Henry
Other Cast :: DBSK and JYJ + other
Genre :: Action, Hurt, Crime, Comedy
Rating :: I think this is general
Disclaimer :: ide cerita author dapet waktu author nonton film Ocean 13 sama Ocean 11. ^^~ Tapi selebihnya adalah imajinasi author..



Don't take my Fanfiction without FULL CREDIT to my Account, Don't copy my Fanfiction without my PERMISSION, Don't PLAGIAT my Fanficton. I HATE PEOPLE WHO JUST PLAGIAT !




-------------------------------------------------------------------------------------------------




Last chapter....



“Bagaimana Sungmin-ssi? Kau sudah menemukan jalan keluarnya?” tanya Leeteuk langsung.

“Ne, ada beberapa jalan keluar dari ruang bawah tanah itu,” jelas Sungmin. “Di dalam ada 3 jalan. Kanan, tengah dan kiri.”

“Kau sudah mencoba semuanya?”

“Ne, dan semuanya menuju tempat yang berbeda-beda,” jelas Sungmin lagi. “Tapi, menurutku jalan yang tepat untuk melakukan aksi kita adalah jalan di sebelah kiri. Jalan itu berakhir di saluran pembuangan, jauh dari pulau Jeju.”

“Tapi kita akan makin memerlukan banyak waktu untuk melarikan diri jika melewati jalan itu,” sahut Ryeowook. “Kecuali kita punya kereta atau alat semacamnya yang berkecepatan tinggi dan bisa melewati jalan itu dengan mulus.”

“Shindong-ssi, bisa kau usahakan?” tanya Leeteuk pada Shindong yang masih sibuk dengan aktivitasnya.

“Untuk itu mungkin 2 hari Leeteuk-ssi, bagaimana?”

Leeteuk nampak berfikir sejenak. “Baiklah, lakukan saja.”

“Satu atau dua?”

“Dua lebih baik,” jawab Leeteuk. “Lalu, apa yang kau dapatkan Kangin-ssi?”




//////////////////// FF O.F Chapter 5 ////////////////////




“Aku sedikit mendapat info dari sang pemilik, walau dia tak menyebutkannya, tapi aku tahu dia sedang membicarakan batu permata itu. Dia hanya bilang akan ada sesuatu yang menarik yang akan datang ke museum itu dan pasti akan mengundang banyak kolektor untuk datang ke tempat itu. Dan benda itu diperkirakan akan sampai 5 hari lagi dari New York,” jelas Kangin.

“Wow!! Hebat!!” seru Donghae kagum. “Apa dia sadar mengucapkan kata-kata itu? Sangat bisa ditebak jika dia memang sedang membicarakan batu itu.”

“Kira-kira kapan batu itu sampai?” tanya Leeteuk.

“Malam hari,” jawab Kangin.

“Bagus. Berarti 5 hari lagi kita akan memulai semuanya. Heechul-ssi dan yang lain sudah berangkat?”

“Ne,” jawab Eunhyuk. “Mereka baru pergi beberapa saat yang lalu.”

“Leeteuk-ssi,” panggil Ryeowook tiba-tiba.

“Ne?”

“Tadi, sesaat sebelum aku masuk, aku menemukan ini di dekat pintu.”

Ryeowook menyerahkan selembar surat berwarna merah pada Leeteuk. Leeteuk pun segera membukanya dan wajahnya nampak sangat kaget membaca isi surat itu.

“Kenapa hyung?” tanya Eunhyuk yang saat ini tepat berdiri dibelakang Leeteuk. Leeteuk diam saja. Dia malah berlalu dari hadapan mereka menuju Kyuhyun dan Henry.

“Pinjamkan padaku sebentar,” pinta Leeteuk sambil mulai mengetik sesuatu melalui keyboard di laptop Kyuhyun. Dan sesaat kemudian, tiga layar LCD yang semula menampilkan keadaan di Teddy Bear museum berubah menampilkan keaadaan rumah Leeteuk.

“Tak ada siapapun,” bisik Leeteuk. “Mungkinkah..”

“Ada apa hyung?” tanya Kyuhyun. “Apa ada masalah?”

“Ada yang sedang memata-matai gerak-gerik kita,” sahut Leeteuk.

“Apa isi surat itu hyung?” tanya Henry. Leeteuk menyerahkan surat itu pada Henry dan dia membacanya keras-keras agar mereka semua dapat mendengarnya.


“Aku tahu apa yang sedang kau lakukan, Malaikat Maut! Aku akan menggagalkan rencanamu dan kau tak akan pernah bisa mendapatkan Koh-i-Noor.”


“Pelakunya orang dalam,” sahut Kyuhyun sambil melipat kedua tangannya. Semua memandang Kyuhyun termasuk Leeteuk. “Pasti orang dalam. Kita baru hari ini membicarakan ini dan tak mungkin orang lain bisa tahu secepat ini jika pelakunya bukan orang dalam. Menurutku, pelakunya ada diantara orang-orang yang tadi sudah bekerja diluar.”

“MWO!!! Kau mencurigai kami!!” seru Kangin tak terima. “Kau pikir kami ini pengkhianat seperti Eunhyuk-ssi!!”

“Ya!! Kenapa kau menyebutku pengkhianat!!” bentak Eunhyuk sama tak terimanya.

“Semua orang tahu, Eunhyuk-ssi. Kau dulu juga pernah bekerja sama dengan Leeteuk-ssi. Tapi kau mengkhianatinya,” ejek Kangin. “Apa aku salah?”

“Kau!!!”

“Siapa tahu malah kau mata-mata yang disuruh oleh Yunho-ssi.”

“Cukup!” seru Leeteuk. “Aku percaya pada Eunhyuk.”

Eunhyuk tersenyum penuh kemenangan sedangkan Kangin memandang Leeteuk dengan tatapan tak suka.

“Kau pernah dikhianati olehnya! Kenapa kau masih percaya padanya!” seru Kangin.

“Dia tak seperti itu lagi dan itu cukup bagiku untuk terus mempercayainya,” ucap Leeteuk tenang. “Dan aku mempercayai kalian semua, jadi tak ada gunanya kalian saling mencurigai.”

“Kalau aku jadi kau, aku tak akan mau mengajaknya bekerja sama!” ujar Kangin.

“Kau!!!”

“Sudah kubilang cukup!!” potong Leeteuk. “Tak perlu kalian pikirkan ini, aku akan mengatasinya. Kalian selesaikan saja pekerjaan kalian.”

Leeteuk segera pergi dari hadapan mereka semua.

“Hyung, mau ke mana?” tanya Eunhyuk.

“Melakukan apa yang harus aku lakukan,” jawab Leeteuk sambil terus berjalan ke arah kamarnya.

“Jangan bilang dia akan menyelidiki siapa pengirim surat itu,” bisik Kyuhyun sambil memandang lurus ke arah laptopnya. Henry menoleh ke arah Kyuhyun dan menatapnya tak percaya.

“Jika dia melakukannya, aku akan ikut dengannya,” sahut Eunhyuk.

Kyuhyun dan Henry hanya bisa saling menatap mendengar sahutan Eunhyuk.



##



“Yesung-ssi.”

“Ne, Zhoumi-ssi?”

“Soal kejadian tadi.”

“Kejadian yang mana?”

“Keracunan tadi.”

“Oh, ada apa?”

“Kenapa kau bisa menyimpulkan itu keracunan?”

Yesung nampak diam sejenak mendapat pertanyaan dari Zhoumi itu. Dia menghela nafas.

“Mudah saja,” sahut Yesung. “Leeteuk hyung sangat suka sekali minum susu kotak itu dan sudah bertahun-tahun dia mengkonsumsi minuman itu. Aku sangat hafal dengan kemasan dan isinya. Warna susunya seperti apa. Kotaknya seperti apa. Aku hafal semuanya.”

“Lalu?” tanya Heechul tak mengerti dengan perkataan Yesung.

“Warna susunya sedikit berubah,” ucap Yesung. “Warna susunya berubah pucat dan kotaknya ada lubang yang sangat kecil seperti bekas sebuah jarum.”

“Lubang jarum? Di bagian mana?” tanya Zhoumi.

“Di bagian atas. Dan aku juga sudah meneliti susu itu dan memang benar susu itu mengandung racun tapi aku tak begitu paham racun jenis apa itu.”

“Siapa yang berani melakukan itu pada Leeteuk-ssi?” seru Zhoumi.

“Aku juga tak tahu, tapi.. Oh, tunggu.”

Ponsel Yesung berbunyi, ada sebuah panggilan masuk.

“Ya! Kau tak boleh menyalakan ponsel di pesawat!!” seru Kibum.

“Oh, mianhae.”

Tapi Yesung tetap menerima panggilan itu.

“Yoboseyo?”

“Yesung hyung, kau di mana?”

“Aku sudah di pesawat, wae Kyu? Apa ada masalah?”

“Ani, tadi setelah kau pergi, Kangin-ssi dan yang lain kembali dan Ryeowook-ssi menemukan sebuah surat.”

“Surat? Surat apa?”

“Aku akan bacakan untukmu, ‘Aku tahu apa yang sedang kau lakukan, Malaikat Maut! Aku akan menggagalkan rencanamu dan kau tak akan pernah bisa mendapatkan Koh-i-Noor.’ Itu hyung isinya.”

“Mwo? Berarti benar dugaanku.”

“Maksud hyung?”

“Tadi..”

“Permisi tuan, Anda tak boleh menyalakan ponsel di dalam pesawat,” tegur seorang pramugari.

“Ohh, mianhae.”

Yesung langsung memutuskan panggilan dan menonaktifkan ponselnya.

“Ada apa?” tanya Zhoumi.

“Tidak ada apa-apa,” jawab Yesung. “Kangin-ssi dan yang lain baru saja pulang. Dugaanku benar, mereka akan kembali setelah kita pergi.”

“Semoga saja dugaanku salah, aku harus segera menghubungi Leeteuk hyung,” batin Yesung.

“Ahh, aku mau tidur. Perjalanan ini akan memakan waktu lama.”

Setelah berucap seperti itu, Yesung segera memejamkan matanya dan tertidur.



##



Hari sudah mulai siang. Matahari sudah menampakkan dirinya dan sudah sangat siap untuk menyinari hari yang cerah ini. Seorang namja tinggi memakai kaca mata hitam nampak sedang serius menatap yeoja cantik di depannya. Yeoja itu nampak sudah sangat biasa diperlakukan seperti itu oleh sang namja. Mereka berdua sedang duduk-duduk di sebuah restoran dalam hotel yang mereka tempati.

“Di mana Yesung-ssi dan Kibum-ssi?” tanya sang yeoja pada namja di depannya.

“Molla. Aku tak melihat mereka sejak tadi.”

“Aku juga.”

“Kau tahu, banyak yang menatap mu, Heech..”

“Sudah ku bilang kan Zhou! Jangan sebut nama itu jika aku berpenampilan seperti ini!!”

“Ne ne ne. Arasseo,” sahut Zhoumi.

“Ahh, itu mereka!”

“Dari mana saja kalian?” tanya Zhoumi pada kedua namja yang baru saja mendatangi mereka, Yesung dan Kibum.

“Kami baru saja menyewa mobil,” jawab Yesung.

“Membosankan,” bisik Kibum sambil duduk diantara Zhoumi dan Heechul. Tapi, sesaat kemudian dia segera berdiri dan duduk di sebelah Zhoumi dan kursi kosong.

“Kenapa kau!!” sentak Heechul.

“Aku tidak mau dekat-dekat dengan seorang yeoja.” Lagi-lagi Kibum hanya berbisik dan yang bisa mendengarnya hanya Zhoumi, membuat Zhoumi terkikik geli.

“Oh, bagaimana dengan yang di Korea? Apa ada perkembangan?” tanya Zhoumi.

“Ne.” Yesung mengangguk cepat. “Mereka sudah menemukan jalan untuk melarikan diri dari dalam museum.”

“Melalui?”

“Ada ruang bawah tanah di tempat penyimpanan batu permata itu nanti. Dan Sungmin-ssi sudah mengetahui, jalan mana yang baik untuk kita melarikan diri. Lalu Shindong-ssi dan Siwon-ssi sedang membuat alat untuk memudahkan aksi kita. Kyuhyun dan Henry masih terus mengawasi keadaan di museum. Donghae-ssi juga sudah mulai mempelajari semua kamera pengawas yang ada di sana.”

“Hanya tersisa 4 hari lagi sebelum kita memulai semuanya,” ucap Heechul. “Apa Siwon-ssi dan Shindong-ssi bisa menyelesaikan tugas mereka?”

“Mereka bisa,” jawab Yesung. “Karena alat yang mereka buat hampir selesai.”

“Alat apa?” tanya Zhoumi penasaran.

“Aku juga tak tahu. Yang tahu hanya Leeteuk hyung, Siwon-ssi dan Shindong-ssi.”

“Siapa saja yang menyusup ke dalam history hall? Apa hanya Leeteuk-ssi” tanya Kibum ikut buka suara.

“Ani, menurut rencana yang kudapatkan dari Eunhyuk, mereka semua sudah dibagi menjadi beberapa tim. Kita adalah tim pertama yang akan mengawasi batu permata itu hingga setengah jalan. Tim kedua adalah Kangin-ssi, Hankyung-ssi, Siwon-ssi dan Eunhyuk. Mereka akan melanjutkan tugas kita untuk mengawal batu permata itu sampai di museum. Tim ketiga ada Leeteuk hyung, Sungmin-ssi, dan Ryeowook-ssi. Mereka yang akan menyusup masuk ke tempat penyimpanan batu permata itu. Tim keempat adalah Kyuhyun, Henry dan Donghae-ssi. Mereka yang akan mengawasi dan mengacaukan sistem keamanan serta mengacau kamera pengawas. Dan yang terakhir adalah Shindong-ssi, dia yang akan membantu tim ketiga melarikan diri dari history hall.”

“Rencana hebat!” puji Zhoumi. “Lalu kapan kita akan mulai mengawasi?”

“Sekarang,” jawab Yesung.

Mereka pun segera beranjak dari restoran itu menuju mobil yang sudah disewa oleh Yesung untuk pengintaian hari ini hingga tiga hari kedepan.

Kali ini Yesung yang mengemudi dan di sampingnya ada Kibum yang sudah siap dengan laptopnya.

“Nanti kalian berdua yang akan mengawasi mereka dari dekat, aku dan Kibum-ssi akan mengawasi dari mobil,” ingat Yesung. “Berhati-hatilah kalian.”

“Kami sudah tahu itu, Yesung-ssi,” sungut Heechul.

“Aku hanya mengingatkan,” ucap Yesung.

“Jadi, selama 4 hari ini kita hanya mengawasi saja?” tanya Kibum. Yesung mengangguk. “Ahh, benar-benar membosankan. Kenapa aku harus ikut dalam tim ini sih!”

“Hubungi Kyuhyun atau Henry jika kau sudah siap melakukan pengintaian,” perintah Yesung pada Kibum.

“Ne, aku tahu,” jawab Kibum dingin. “Kau tak perlu mengingatkan kami terus.”

“Ohh, maaf. Aku sudah terbiasa seperti ini saat bersama dengan Leeteuk hyung,” ucap Yesung.

“Kau yang memberi perintah pada Leeteuk-ssi?” tanya Zhoumi tak percaya.

“Ne.” Yesung mengangguk. “Tapi semua ide berasal darinya, aku hanya bertugas mengingatkannya saja agar dia tak merubah semua rencana yang sudah dibuatnya sejak awal.”

“Ohh, begitu.” Zhoumi mengangguk-angguk paham.

“Oh iya, di kursi belakang ada peralatan yang diberikan oleh Shindong-ssi kemarin. Kalian bisa memakainya. Mungkin itu bisa membantu kalian nanti,’’ ujar Yesung pada Zhoumi dan Heechul. Zhoumi pun segera mencari kotak yang kemarin sempat diberikan Shindong ke pada Yesung. Setelah menemukannya, Zhoumi segera membukanya.

“Empat buah anting-anting ini, untuk kita semua kan?” tunjuk Zhoumi. Yesung mengangguk. “Kalau begitu, kita pakai bersama-sama, lalu yang lain akan ku pakai bersama dengan Heech.. eh... Heeshica..”

Kibum menoleh ke arah Zhoumi dan Heechul saat mendengar Zhoumi memanggil Heechul dengan panggilan Heeshica.

“Apa?” sembur Heechul.

“Ani.” Kibum kembali menekuni laptopnya.

“Ini.”

Zhoumi menyerahkan dua buah anting-anting ke Kibum. Kibum memakainya satu disebelah kiri dan menyerahkan satunya ke Yesung.

“Bawakan. Aku akan memakainya nanti,” kata Yesung yang masih berkonsentrasi pada kemudinya.

Kibum pun menyimpannya di saku bajunya dan segera mencoba alat yang baru saja ia pasangkan di telinganya.

“Yoboseyo,” sapa Kibum. Tak ada sahutan. Kibum memandang Heechul dan Zhoumi untuk mencobanya juga.

“Yoboseyo.” Zhoumi dan Heechul mengikuti apa yang dilakukan Kibum. Sama, tak ada jawaban.

“Mungkinkah alat ini rusak?” tanya Kibum pada dirinya sendiri.

“Siapa yang bilang alat ku rusak!’’

“Aku kira rusak, karena tak ada suara siapapun,” sahut Kibum cuek.

“Aku sedang menyelesaikan pekerjaanku. Ada apa?”

“Aku hanya mencobanya, Shindong-ssi,” jawab Kibum.

“Ohh, berhasilkan?”

“Ne.”

“Kalian sekarang ada di mana?”

“Sedang dalam perjalanan menuju Federal Reserve Bank,” jawab Kibum. “Kami hampir sampai. Tolong bilang pada Kyuhyun-ssi atau Henry-ssi untuk menampilkan apa yang kami rekam nanti. Aku sudah mengirim data ke komputer mereka.”

“Baik, akan ku sampaikan pada mereka berdua.”

Dan sesaat kemudian, Kibum mendengar suara Shindong yang sedang berbicara dengan seseorang.

“Aku sudah menyampaikannya pada mereka.”

“Baiklah, terima kasih Shindong-ssi.”

“Ohh, iya. Yesung-ssi di sana?”

“Ne, tetapi dia sedang tidak memakai alatmu ini.” Yesung menoleh ke arah Kibum. “Waeyo?”

“Tidak, ada yang harus aku sampaikan padanya.”

“Yesung-ssi, Shindong-ssi ingin berbicara denganmu.”

Yesung mengangguk dan meminta alat yang berbentuk anting-anting itu dari Kibum, setelah menerimanya, dia segera memakainya.

“Ada apa Shindong-ssi?”

“Leeteuk-ssi pergi.”

“Pergi? Ke mana?” tanya Yesung, nada suaranya nampak cemas.

“Mencari orang itu dan Eunhyuk-ssi ikut bersamanya.”

“Ahh, Eunhyuk ikut juga? Kalau begitu aku tidak perlu khawatir.”

“Jangan senang dan percaya dulu Yesung-ssi, siapa tau dia..”

“Aku percaya padanya dan itu cukup,” potong Yesung cepat. “Jika Leeteuk hyung mempercayainya, aku juga akan terus mempercayainya. Begitu juga dengan kalian semua. Aku mempercayai kalian semua, itu karena Leeteuk hyung juga percaya pada kalian.”

“Ahh, ne. Sama persis apa yang diucapkan Leeteuk-ssi waktu itu. Baiklah, kami akan memantau kegiatan kalian dari sini.”

“Ne.”

“Ada apa?” tanya Zhoumi.

“Lho, kalian tak bisa mendengarkan percakapanku dengannya?” tanya Yesung dengan wajah kaget.

Zhoumi, Heechul dan Kibum menggeleng. Yesung menyunggingkan senyum tipis.

“Leeteuk hyung sedang pergi keluar bersama dengan Eunhyuk.”

“Ke mana?” tanya Zhoumi.

“Molla, aku juga tidak tahu. Baiklah, kita sampai.”

Yesung memarkir mobil sedikit agak jauh dari tempat tujuan mereka.

“Seharusnya kita mengajak salah satu dari Ryeowook-ssi atau Sungmin-ssi untuk menerobos masuk ke sana,” rutuk Heechul. “Aku dan Zhoumi bukan ahli dalam menyusup.”

“Tapi data diri kalian sudah ada dalam daftar tamu mereka, itu sudah dirancang oleh Leeteuk hyung dan Eunhyuk,’’ jelas Yesung. “Jadi kalian tak perlu menyusup untuk masuk ke dalam sana.”

“Ne, aku tahu. Tapi ini benar-benar menyebalkan,” rutuk Heechul lagi. “Kami harus masuk ke tempat dimana banyak sekali orang berseragam berkeliaran.”

“Kau ini!! Mengeluh terus sejak tadi! Ayo cepat turun!” ajak Zhoumi sambil menarik tangan Heechul.

“Ya!! Sekarang ini aku yeoja! Perlakukan aku seperti yeoja!!”

“Ish!! Kau ini!!” Zhoumi pun melepas tangan Heechul dan menunggu Heechul turun dari mobil.

“Jangan lupa minicamnya!” seru Yesung sebelum mereka benar-benar pergi.

Heechul mendelik mendengar seruan Yesung. Menandakan bahwa dia tahu apa yang harus dilakukan.

“Aku ingin tahu, bagaiman Leeteuk-ssi bisa memasukkan nama mereka ke dalam buku tamu,” sahut Kibum.

“Leeteuk hyung punya simpanan di sini, jadi dia bisa memasukkan nama siapapun untuk masuk ke tempat ini.”

“Apa itu? Batu permata kah?” Yesung mengangguk.

“Tapi hanya beberapa yang ia simpan di sini. Sisanya aku tak tahu lagi ke mana dia menyimpannya.”

“Berapa banyak batu permata yang dia punya?”

“Puluhan mungkin ratusan.”

“Kau tak bosan atau pun jenuh bekerja dengannya?”

“Tidak, aku sudah mengenalnya sejak kecil. Jadi aku sudah menganggapnya seperti hyungku sendiri. Walau kadang sikapnya menyebalkan, tapi aku menyayanginya.”

Mereka berdua terdiam, tak ada pertanyaan lagi yang keluar dari mulut Kibum.

“Kibum-ssi?”

“Hmm.”

“Apa yang membuat mu mau menerima ajakan Leeteuk hyung?” Kibum berhenti sejenak mengutak-atik laptopnya, lalu..

“Aku penasaran dengannya. Banyak sekali yang membicarakannya. Dia seperti sosok Sherlock Holmes versi jahatnya dan..”

“Dan aku sebagai sosok Watson,” potong Yesung. Kibum melirik tajam ke arah Yesung.

“Dan kemampuannya memang sudah tak diragukan lagi,” lanjut Kibum berusaha tidak menggubris ucapan Yesung. “Dia sangat pintar dan rapi.”

“Hanya karena itu kah kau mau menerima ajakannya?”

“Ya, aku ingin mencoba bekerja sama dengannya.”

“Bagaimana jika Yunho-ssi mengajakmu bekerja sama?” Pertanyaan dari Yesung membuat Kibum terdiam cukup lama.

“Sekalipun dia akan membunuhku, aku tak akan pernah mau bergabung dengannya.”

“Yesung hyung.”

“Ne?”

“Apa?” tanya Kibum.

“Ahh, bukan kau tapi ini,” tunjuk Yesung pada alat yang terpasang ditelinganya. “Nuguseyo?”

“Eunhyuk. Hyung, aku kehilangan Leeteuk hyung!”

“MWO!!!!”

“Ne, tiba-tiba saja dia menghilang hyung dan aku tak menemukannya dimana pun!”

“Bagaimana bisa?”

“Aku juga tak tahu hyung. Aku juga sudah meminta Kyuhyun dan Henry untuk melacaknya.”

“Aish!! Jinjja! Ke mana lagi dia pergi? Kenapa kau bisa sampai kehilangan dia!!”

“Mi.. Mianhae hyung.”

“Ada apa?” tanya Kibum yang penasaran dengan sikap Yesung.

“Leeteuk hyung hilang,” jawab Yesung datar.

“Memang kenapa kalau dia hilang? Bukannya tadi kau bilang dia pergi bersama Eunhyuk-ssi? Lagi pula dia kan bukan anak kecil lagi, dia pasti kembali,” sahut Kibum tak peduli.

“Dia itu tak seperti yang kalian kira. Dia itu masih seperti anak berumur 5 tahun yang harus diawasi.”

“Jinjja?” seru Kibum tak percaya. “Tapi, dia terlihat sangat dewasa dan terlihat memiliki aura pemimpin saat dihadapan kita semua.”

“Itu kelebihannya.” Yesung mengakuinya. “Aura kepemimpinannya itu sudah tak diragukan lagi. Tapi sebenarnya dia itu masih seperti anak kecil. Sifatnya kadang terlalu kekanak-kanakan.”

“Itulah sebabnya kau selalu menjaganya dan terus berada di sisinya?” Yesung mengangguk.

“Aku pernah kehilangan dia sekali.”

“Benarkah?” Yesung mengangguk lagi.

“Ne, aku pernah kehilangannya sekali saat kami sedang berhenti untuk mengisi bensin.”

“Mwo?”

“Ne, aku tak tahu bagaimana dia bisa keluar dari mobil tanpa sepengetahuanku.”

“Lalu, bagaimana kau menemukannya?”

“Dia.. Dia pergi menemui Yunho-ssi.”

“Wae?”

“Dia ingin agar Eunhyuk dikembalikan padanya.”

“Kenapa? Bukannya Eunhyuk-ssi sudah mengkhianati kalian?”

“Kau benar, tetapi Eunhyuk adalah salah satu orang yang paling disayangi oleh Leeteuk hyung. Dia tak ingin Eunhyuk melakukan kesalahan besar. Tapi ternyata usahanya sia-sia. Eunhyuk sudah terjerumus ke dalam hasutan Yunho-ssi dan itu membuat Leeteuk hyung marah besar.”

“Tapi kenapa sekarang dia ingin bekerja sama dengan Eunhyuk-ssi lagi?”

“Molla, aku juga tak tahu apa alasannya.”

“Apa kalian tak takut dikhianati oleh Eunhyuk-ssi lagi?”

“Aku percaya dengan Leeteuk hyung, jadi apa yang dia percayai, aku juga akan mempercayainya.”

Lama Kibum menatap ke arah Yesung membuat Yesung sedikit jengah.

“Kau kenapa?”

“Ahh, ani.” Kibum kembali menekuni laptopnya. Lama tak ada yang bersuara diantara mereka berdua.

“Apa kau pikir sekarang ini Leeteuk-ssi pergi menemui Yunho-ssi lagi?” tanya Kibum tiba-tiba.

“Tak mungkin! Untuk apa?”

“Ya siapa tahu dia.. Ehh, mereka sudah masuk!”

“Sambungkan ke pusat!” perintah Yesung.

“Sudah, ini sudah langsung tersambung ke rumah Leeteuk-ssi.”

“Baguslah.”

“Tak kusangka, ternyata Leeteuk-ssi punya koneksi banyak sekali. Kemarin Teddy Bear Museum sekarang Federal Reserve Bank. Setelah ini apa lagi?”

“Hahaha. Mungkin hanya dua ini yang akan ditunjukkan Leeteuk hyung pada kalian.”

“Masih ada lagi koneksi Leeteuk-ssi?”

“Ne.” Yesung mengangguk. “Bahkan dia punya koneksi dengan para pemerintah kotor.”

“Jinjja? Bagaimana bisa?” seru Kibum tak percaya.

“Tak tahukah kalian?”

“Tahu apa?”

“Appa Leeteuk hyung adalah seorang kepala polisi.”

“Jinjja?” Kibum nampak sangat kaget. “Bagaimana bisa dia berubah menjadi pencuri berkelas seperti ini?”

“Sepertinya kau mulai tertarik dengan hyungku?” tanya Yesung sambil tersenyum lembut.

“Ahh.. Itu... Ne..” Kibum menunduk malu.

“Hahaha. Tak perlu malu seperti itu. Eunhyuk dulu juga seperti itu. Awalnya dia tak peduli dengan Leeteuk hyung. Tapi, setelah mengenal Leeteuk hyung lebih lama, dia jadi semakin penasaran dengan sosok Leeteuk hyung.”

“Menurutku, Leeteuk-ssi itu berbeda.”

“Maksudmu?”

“Dia nampak baik-baik saja diluar, tetapi sebenarnya tidak. Dia seperti selalu mengkhawatirkan sesuatu atau sedang memikirkan sesuatu yang sangat berat. Tapi tidak berhubungan dengan pekerjaannya. Seperti sesuatu yang terjadi di masa lalu.”

Yesung kembali terdiam mendengar ucapan Kibum. Dia lama menatap Kibum.

“Kau seperti bisa membaca pikiran orang lain.”

“Ani, aku tak bisa. Aku hanya melihat ekspresi wajahnya saja. Dan saat dia sedang sendiri, dia terlihat sangat murung. Sebenarnya apa yang terjadi dengan masa lalunya?”

“Panjang jika aku ceritakan padamu. Dan asal kau tahu, dia tak suka jika orang lain tahu masa lalunya. Hanya aku dan satu orang lagi yang tahu bagaimana masa lalu Leeteuk hyung.”

“Nugu?”

Yesung mengeleng.

“Kau tak perlu tahu.”

Kibum mengangguk mengerti dan kembali mengawasi laptopnya.



##



“Bagaimana Kyuhyun? Apa kau menemukan di mana posisi Leeteuk hyung sekarang?”

“Aish!! Aku tak menemukannya di manapun! Kau ini!! Kenapa bisa sampai kehilangan dia?!”

“Mi.. Mianhae. Tadi aku sedang pergi membelikan ddukbokki untuknya dan dia tiba-tiba menghilang begitu saja.”

“Eunhyuk hyung!”

“N.. Ne?”

“Apa dia pergi ketempat Yunho-ssi?”

“Mwo??!!! Ani!! Tidak mungkin!! Buat apa dia pergi ke.. Astaga!!! Surat itu!!”

“Ne, mungkin Leeteuk hyung berfikir bahwa pengirim surat itu adalah..

“Yunho!!! Aish!! Jinjja!! Aku akan pergi ke sana!!”

“Ya!! Eunhyuk hyung!! Tunggu!!! Kau!!”

“Mianhae Kyu, aku harus menemukan Leeteuk hyung sekarang. Aku tak ingin terjadi sesuatu padanya. Aku sudah berjanji pada Yesung hyung untuk menjaganya,”  batin Eunhyuk.




To be continued....





uwaaaa..... udah continue lagi nih... ^^eotte???
makin penasaran??
atau makin bosen??
hahaha...
kira-kira ke mana Leeteuk menghilang??
dan siapa orang yang tahu masa lalu Leeteuk selain Yesung???
ayo... ayo...
dijawab...
jangan lupa REVIEW ya.....

gomawo....




~SJK~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar