DARK FANFICTION

[FF] Believe (Chapter 2)

Title : Believe (Chapter 2)
Author :Kim Soo Jin
Cast : All member Super Junior + Young Jin
Genre : Family, Brothership
Rating : General
Disclaimer : semua ide cerita murni dari imajinasiku #plak All Super junior member hanya milik orang tuanya dan milik Tuhan # Tapi Teuk oppa boleh buat ku ya.. ^^ #plak dirajam Angel

Don't take my Fanfiction without FULL CREDIT to my Account, Don't copy my Fanfiction without my PERMISSION, Don't PLAGIAT my Fanficton. I HATE PEOPLE WHO JUST PLAGIAT !


HAPPY READING CHINGU... ^^




*************************************************************************





“Hyung, kau tidak apa-apa?” tanya Donghae yang berdiri di sebelah Leeteuk, senyum sedikit menghilang dari wajah Donghae. “Kau pucat sek..”

Belum selesai Donghae bicara, Leeteuk sudah pingsan dan dengan sigap Kangin menangkap tubuh Leeteuk.

“Hyung!!!” panggil Kangin khawatir. Semua member, staff dan manager mengerumuni Leeteuk.

“Kita harus membawanya ke rumah sakit,” ujar manager dan langsung memanggil ambulans.



DI RUMAH SAKIT



“Kalian pulang saja dulu, biarkan aku yang menjaga Jungsoo,” kata sang manager. “Kalian sudah sangat lelah, sebaiknya cepat pulang.”

“Tapi..” Kangin tidak rela meninggalkan hyungnya.

“Aku akan mengabari kalian segera kalau dia sudah sadar,” janji manager.

Dengan tidak rela Kangin mengikuti hyung dan dongsaengnya pulang ke dorm.



0o0



“Hyung mau ke mana pagi-pagi gini?” tanya Kibum saat melihat hyungnya bersiap untuk keluar dari dorm.

“Aku mau menjenguk Teukie hyung,” jawab Kangin.

“Kita tidak pergi bersama-sama saja?” tanya Heechul.

“Tumben Heechul hyung peduli pada Teukie hyung,” batin Kangin.

“Aku mau pergi sendiri saja, nanti kalian pergilah bersama-sama.” Kangin langsung pergi meninggalkan mereka. Kangin dengan segera memanggil taksi dan pergi menuju rumah sakit.



0o0



“Kau sudah bangun?”

“Hyung, aku di mana?” tanya Leeteuk pada manager.

“Kau di rumah sakit sekarang,” jelas manager. “Kemarin setelah selesai konser kau jatuh pingsan dan kami langsung melarikanmu ke rumah sakit. Jungsoo-ssi, kau seharusnya lebih memperhatikan kesehatanmu.”

“Ne, hyung,” jawab Leeteuk. “Di mana para dongsaeng?”

“Aku menyuruh mereka pulang setelah mengantarmu ke sini,” jawab manager. “Mungkin sebentar lagi Kangin akan datang ke mari. Tadi dia sudah bilang padaku. Kalau begitu aku pulang dulu. Jaga kesehatanmu.”

“Ne, hyung. Gamsahamnida.”

“Kenapa aku bisa sampai pingsan? Apa aku terlalu lelah? Jungsoo babo!!!” batin Leeteuk. “Mereka semua pasti kerepotan dan bingung. Aku benar-benar bodoh bisa sampai pingsan seperti ini.”

Leeteuk mengutuk dirinya sendiri. Dia menutupi wajah dengan tangannya. Merasa sangat bersalah pada para dongsaengnya.

“Hyung, kau tidak apa-apa?”

“Ahh, Kangin,” seru Leeteuk. Kangin mendekati Leeteuk. “Kau hanya sendiri?”

“Ne,” jawab Kangin. “Mereka masih di dorm.”

“Biarkan saja, mungkin mereka masih lelah,” kata Leeteuk. “Kau sendiri kenapa tidak istirahat? Memang kau tidak lelah?”

“Aku mengkhawatirkanmu hyung. Hyung sudah baikan?”

“Ne, aku sudah tidak apa-apa.”

“Hyung harus banyak-banyak istirahat. Liburan kali ini hyung tidak usah ke mana-mana, lebih baik hyung gunakan untuk istirahat.”

“Kan kita hanya mendapat libur dua hari, masa’ aku hanya di dorm saja?” protes Leeteuk.

“Pokoknya harus!!” Kangin bersikeras. “Jika hyung tidak ingin pingsan lagi dan membuatku khawatir, hyung harus mendengarkanku.”

“Baiklah...”

Leeteuk pun mengalah, percumah berdebat dengan Kangin, hanya membuat ribut saja.

“Lalu kapan hyung bisa pulang?” tanya Kangin.

“Aku tida tahu. Tadi manager hyung tidak mengatakan apa-apa padaku.”

“Annyeonghaseyo...”

Tiba-tiba Ryeowook sudah masuk ke dalam kamar.

“Ryeowook,” sapa Leeteuk.

“Hyung!! Kau tidak apa-apa?” tanya Ryeowook sambil memeluk Leeteuk. “Kau masih terlihat pucat.”

“Aku sudah agak baikan.”

“Kau hanya datang sendiri?” tanya Kangin pada Ryeowook.

“Ani.”

“Lalu, mana yang lain?” tanya Leeteuk.

“Mereka sedang menuju ke mari, tadi aku mendahului mereka,” kata Ryeowook.

“Annyeonghaseyo..”

Yang dibicarakanpun datang. Mereka semua masuk ke kamar bersamaan dan membuat kamar menjadi penuh.

“Gomawo, kalian sudah mau menjenguk ku,” kata Leeteuk.

“Hyung sudah baikan? Hyung kelihatan masih pucat,” kata Donghae sambil mendekati hyungnya.

“Aku sudah tidak apa-apa,” kata Leeteuk menenangkan. “Maaf sudah membuat khawatir dan repot kalian semua. Aku benar-benar minta maaf.”

“Tak apa hyung, kau begini juga demi kami,” kata Donghae. “Hyung bekerja sangat keras. Tetapi hyung harus selalu perhatikan kesehatan. Aku tidak mau jika hyung sakit lagi.”

“Ne, aku..”

“Annyeonghaseyo.”

“Annyeonghaseyo,” sapa semua member. Ternyata dokter datang untuk memeriksa Leeteuk.

“Maaf mengganggu kalian,” kata sang dokter. “Aku harus memeriksa Tuan Park.”

“Ne, silahkan.” Kangin mempersilahkan sang dokter dan dia, Donghae serta Ryeowook menyingkir dari ranjang. Mereka mengawasi dokter yang sedang memeriksa Leeteuk.

“Kau sudah agak mendingan,” kata dokter setelah selesai memeriksa.

“Berarti saya sudah boleh pulang?” tanya Leeteuk.

“Belum,” jawab sang dokter segera. “Kau masih harus istirahat total di sini. Jika tidak kau akan kembali collapse. Tubuhmu masih belum bisa digunakan untuk bekerja. Jadi untuk 1-2 hari kedepan kau masih harus istirahat.”

“Andwe!!” Leeteuk langsung menolak mentah-mentah. “Aku mau pulang hari ini!”

Dokter kelihatan agak bingung mendengar tolakan Leeteuk. Para dongsaeng pun kaget.

“Tapi kau harus istirahat total, jika tidak kau akan mudah sekali lelah dan pingsan nantinya,” jelas sang dokter.

“Aku akan istirahat di dorm.” Leeteuk masih bersikeras.

“Hyung...” Kangin memanggil Leeteuk. Semua orang langsung memandang Kangin, termasuk sang dokter.

“Hyung dengarkanlah apa kata dokter. Hyung tidak mau jatuh sakit lagi kan?”

“Tapi aku bisa istirahat di dorm,” kata Leeteuk masih bersikeras. Tetapi dia tidak berani memandang dongsaeng-dongsaengnya. Dia menunduk. Kangin dan Ryeowook mendekati Leeteuk. Kangin memegang dagu Leeteuk dan mengangkat wajahnya. Ryeowook membelai tangan Leeteuk.

“Kenapa hyung?”

“Aku tidak nyaman tidur di sini,” kata Leeteuk masih tidak memandang wajah Kangin.

“Ya sudah kalau begitu,” kata dokter. “Kau boleh pulang ke dorm mu tapi kau harus beristirahat total dan tidak boleh melakukan aktivitas apapun. Mengerti?”

“Ne...”

“Aku permisi dulu.” Dokter meninggalkan mereka semua.

“Hyung!! Kenapa kau keras kepala sekali!!” Donghae agak jengkel pada Leeteuk. Sedangkan yang lain tidak bersuara sedikitpun.

“Aku akan lebih cepat baikan jika aku di dorm,” kata Leeteuk. “Jika di sini terus aku akan bosan.”

“Ya sudah,” kata Kangin. “Aku akan mengurus semuanya biar hyung bisa cepat keluar.” Kangin pun keluar dari ruangan.
Suasana jadi agak canggung karena mereka semua hanya diam saja. Ryeowook pun memulai pembicaraan.

“Hyung, pokoknya aku tidak mau kalau hyung seperti ini lagi. Hyung harus jaga kesehatan.”

“Iya, aku menegerti,” janji Leeteuk. “Aku akan menjaga kesehatanku. Terima kasih karena kalian sudah peduli padaku.”

“Ayo, kita pulang,” kata Kangin. “Aku sudah menyelesaikan semuanya.”

 “Mari kita pulang. Kalian keluarlah dulu, aku akan bersipa-siap,” ujar Leeteuk.

Mereka semua segera keluar, meninggalkan Leeteuk sendiri di dalam kamar untuk berganti pakaian.

“Ayo.” Leeteuk keluar dari kamar. Kangin langsung menggandeng tangan Leeteuk dan membimbingnya keluar rumah sakit.

“Memang aku sudah tua sampai harus dibimbing seperti ini?” tanya Leeteuk pada Kangin.

“Hyung kan memang sudah tua, sadarlah hyung,” ujar Kangin menggoda hyungnya itu.

“Mwo!! Kau ini!!”

Kangin hanya tertawa geli.



0o0



“Teukie hyung tidur?” tanya Donghae pada Kangin saat Kangin keluar dari kamar.

“Ne, kalian jangan ribut. Kalau tidak dia nanti bangun.”

Semuanya mengangguk dan kembali melanjutkan menonton TV.




Ting tong.. Ting tong..




Tiba-tiba saja ada yang membunyikan bel. Kangin yang sedang ingin duduk pun tidak jadi dan dia pergi ke depan untuk melihat siapa yang memencet bel sore-sore seperti ini.

Saat mengintip dari kamera pengawas Kangin sedikit mengerutkan dahi, karena tidak mengenali siapa orang itu.

“Siapa hyung?”tanya Shindong dari belakang Kangin.

“Tidak tahu, aku tidak mengenalnya. Coba saja kau intip.”

Shindong pun mengintip dari kamera pengawas.

“Siapa ya hyung?” tanya Shindong pada Kangin. “Aku juga tidak mengenalnya.”

“Sudah, suruh masuk saja tidak apa-apa.”

Shindong membukakan pintu dan Kangin bersiaga dibelakangnya.

“Nugu seyo?” tanya Shindong saat berhadapan dengan orang itu.

“Ahh, annyeonghaseyo,” sapa orang asing itu. “Apa benar ini kediaman Tuan Park Jungsoo?

“Ne,” jawab Shindong.

”Saya diperintah oleh dokter Young Jin.”

“Dokter Young Jin?” tanya Shindong.

“Ohh, dokter yang memeriksa Teukie hyung tadi pagi,” seru Kangin. “Ada apa?”

“Saya diperintahkan untuk menyerahkan ini,” kata orang itu sambil menyerahkan amplop pada Shindong.

“Gamsahamnida,” ujar Shindong dan Kangin bersamaan.

“Ne, saya permisi dulu.”

Orang itu pun segera pergi dari hadapan Kangin dan Shindong yang sedang membolak-balik amplop itu. Dilihat dari amplop itu memang sepertinya berasal dari rumah sakit yang merawat Leeteuk.

“Apa ya isinya?” tanya Kangin penasaran sambil masuk ke ruang tengah, diikuti oleh Shindong.

“Siapa?” tanya Eunhyuk.

“Orang suruhan rumah sakit,” jawab Kangin.

“Ada apa?”

“Dia hanya memberikan amplop ini pada ku,” kata Kangin sambil menunjukkan amplop itu pada semua orang.

“Apa isinya hyung?” tanya Siwon penasaran.

“Tidak tahu, aku belum membacanya,” jawab Kangin. “Biar Teukie hyung saja nanti yang membuka. Soalnya ini dialamatkan untuknya. Biar aku taruh di kamar saja.”

Kangin pun segera masuk kamar dan meletakkan amplop itu di sana. Setelah sejenak mengecek keadaan Leeteuk, dia segera keluar lagi. Tidak mau mengganggu jam istirahat hyungnya.



MALAM HARI



Semua orang sedang duduk dilantai dan makan bersama. Karena Ryeowook sudah memasakkan makanan untuk mereka, jadi mereka tidak jadi pergi ke luar untuk makan.

“Teukie hyung belum bangun?” tanya Sungmin tiba-tiba pada Kangin.

Kangin menggeleng.

“Biarkan saja, biarkan dia istirahat.”

“Tapi dia juga harus makan, hyung,” ujar Ryeowook.

“Iya,” kata Heechul tiba-tiba. “Jungsoo juga harus makan supaya dia cepat sembuh.”

Kangin pun menghentikan makannya dan segera pergi ke kamarnya.

“Hyung!! Kau kenapa!!!” seru Kangin dan langsung saja semua member berlari ke kamar untuk melihat apa yang terjadi.

“Ada apa?” tanya mereka bersamaan.

Kangin sedang mendudukkan Leeteuk di tempat tidur. Mereka melihat ada darah tercecer di lantai.

“Kau kenapa hyung?” tanya Kangin panik.

“Tidak tahu,” jawab Leeteuk dengan suara lemah. “Tadi saat aku bangun tiba-tiba saja kepala ku sakit sekali dan darah keluar begitu saja dari hidungku.”

“Kau harus ke rumah sakit lagi hyung,” ujar Kangin panik.

“Tidak.. Tidak,,” tolak Leeteuk. “Aku tidak apa-apa. Setelah istirahat aku juga akan sehat kembali. Kalian tidak usah khawatir.”

“Tapi..”

“Tunggu sebentar.”

Tiba-tiba Sungmin menyela mereka berdua. Sungmin mendekati Kangin dan Leeteuk.

“Hyung, bukankah tadi kau mendapat surat dari pihak rumah sakit?” tanya Sungmin pada Kangin dengan wajah serius.

“Iya, lalu?”

“Coba kau baca sekarang.”

“Surat? Surat apa?” tanya Leeteuk bingung.

“Tadi sore ada yang mengantarkan surat untukmu, katanya dari pihak rumah sakit,” jelas Kangin. Kangin pun mengambil amplop yang tadi ia letakkan di meja dan menyerahkan pada Leeteuk. Leeteuk yang juga penasaran apa isi surat itu pun segera membukanya.

Saat membaca isi surat itu, Leeteuk membelalakkan mata dan tangannya bergetar hingga surat itu pun terjatuh dari tangannya. Kangin memungutnya dan membacanya bersama dengan Sungmin.

Sungmin mendekap mulutnya, sedangkan Kangin tidak berkata apa-apa, tetapi terlihat sangat jelas kalau dia sangat shock.

“Ada apa?” tanya Donghae.

Kangin memberikan surat itu pada Sungmin dan mendekati Leeteuk yang sedang menutupi wajahnya.

“Hyung, ini bohongkan?” tanya Kangin pada Leeteuk.

“Ada apa sebenarnya?” desak Donghae.




~TBC~



gimana?? gimana??
makin aneh ya ceritanya?? ^^
mianhaeyo... *bow 180 derajat (?)*
ato penasaran sama lanjutannya?
 hhe...


ayo yang udah baca mohon reviewnya dulu ya.. ^_^
don't be silent readers..
gomawo...

1 komentar:

  1. Makin penasaran Author...
    Suamiku sakit apa ?? T.T


    Next....

    BalasHapus